"Kita berharapnya, baik pemerintah pusat maupun Pemproc segera lakukan pertemuan atau FGD dengan mengundang Pemda. Saat FGD bicara soal kelembagaa pengelola program ini, skema anggaran apakah dari APBN seperti penambahan di DAU, atau dari APBD Provinsi atau APBD daerah. Lalu standart satuan harga dan terakhir bicara soal sasaran, apakah ada kriteria atau tidak," ungkapnya.
BACA JUGA:Tentang Program Makan Bergizi Gratis untuk Pelajar, ini Tanggapan Kepala SD di Lubuklinggau
BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis Termasuk Pemberian Sarapan, Intip 2 Alternatif Menunya
Jika disimulasikan dari total pelajar yang ada di Lubuk Linggau hingga tingkat SMP, anggaran yang dibutuhkan cukup besar.
"Ya ini simulasi kita saja, dari data tadi lebih kurang butuh anggaran Rp 290 an miliar dalam satu tahun. Ini baru estimasi ya, dan belum ada kepastiannya. Karena itu tadi kita belum tahu juknisnya, skema penganggarannya serta sasarannya," tegas Trisko.
Harapannya, empat point tadi untuk segera di bahas baik oleh pusat maupun provinsi.
"Supaya kita tahu gambarannya. Untuk itu kita harus tahu mengenai kelembagaan pengelolah di daerah, skema pendanaan, standar satuan harga, standar gizinya," tegasnya lagi.