Sehingga selisih jarak elektabilitas pasangan Lucianty-Syaparuddin dengan Toha-Rohman sebesar 26,6 persen.
Hitungan statistic, elektabilitas Lucianty-Syaparuddin sudah melampaui lebih dari 50 persen.
Sementara syarat untuk menang pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Muba harus lebih dari 50 persen.
Arianto mengungkap, artinya peluang Lucianty-Syaparuddin menang pada pilkada 27 November 2024 sangat besar.
BACA JUGA:Awal Tahun 2025, Pembangunan Jembatan Lalan Muba Dimulai
BACA JUGA:Anas Urbaningrum: Niat Tulus Lucianty untuk Muba Harus Dimenangkan
Menurutnya, Arianto, kuatnya magnet elektabilitas Lucianty-Syaparuddin tidak serta merta muncul.
Terdapat sejumlah parameter alasan pemilih menjatuhkan pilihan pada Lucianty-Syaparuddin dalam survei tersebut.
Pertama, 59,6 persen pemilih mempersepsikan Lucianty-Syaparuddin sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati yang perhatian pada rakyat Muba.
Kedua, 90,5 persen pemilih menilai Lucianty-Syaparuddin dinilai Sudah ada bukti hasil nyata kerjanya di Muba.
BACA JUGA:Diskominfo Muba : Era Digital Keamanan Informasi jadi Kunci Utama
BACA JUGA:Keren, Muba Raih Double Winner Lomba Senam KORPRI Piala Gubernur Sumsel 2024
Alasan memilih Lucianty-Syaparuddin karena berpengalaman di pemerintahan sebanyak 88 persen.
Selain itu ada 50,8 persen pemilih menilai Lucianty-Syaparuddin mampu membawa perubahan yang lebih baik.
Disamping itu, alasan pemilih menjatuhkan pilihannya pada Lucianty-Syaparuddin disebabkan orangnya pintar/berpendiidkan 61,1 persen dan alasan pemilih menjatuhkan pilihannya pada Lucianty-Syaparuddin karena ramah atau mudah ditemui 87,5 perseb serta mampu memecahkan masalah /persoalan di Muba 52,2 persen.
Arianto yang ternyata pernah 27 tahun jadi peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini menjelaskan keunggulan pada faktor popularitas (kedikenalan) dan akseptabilitas (kedisukaan) berpengaruh besar pada kekuatan elektabilitas calon kepala daerah.