Indonesia Pastikan Tidak Impor Beras pada 2025, Menuju Swasembada Pangan

Sabtu 23 Nov 2024 - 10:15 WIB
Reporter : MUHAMMAD HIDAYAT
Editor : MUHAMMAD HIDAYAT

Dengan data ini, pemerintah dapat memantau pertumbuhan padi mulai dari fase vegetatif hingga generatif, sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih akurat.

"Metode KSA memungkinkan kita memprediksi hasil panen setiap tiga bulan.

Ini membantu memastikan kebutuhan pangan nasional terpenuhi tanpa harus mengimpor," jelas Arief.

BACA JUGA:Manfaatkan Air Cucian Beras Jadi Pupuk Organik, Berikut MAnfaat dan Cara Membuatnya

BACA JUGA:7 Rekomendasi Dispenser Beras Estetik untuk Dapur, Harga Mulai dari Rp100 Ribuan Saja

Arief juga memastikan bahwa peningkatan produksi tidak akan berdampak negatif pada harga gabah di tingkat petani.

Selama beberapa tahun terakhir, meskipun Indonesia sempat mengimpor beras akibat perubahan iklim seperti El Nino, harga gabah tetap stabil di kisaran Rp6.000 per kilogram.

Stabilitas harga ini memberikan jaminan kepada petani bahwa upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi tidak akan merugikan mereka.

Sebaliknya, petani diharapkan mendapatkan keuntungan lebih besar dengan dukungan infrastruktur dan kebijakan yang berpihak kepada mereka.

BACA JUGA:Pemkab Muba Salurkan Bantuan Beras untuk Warga Prasejahtera, Sandi Fahlepi : Harus Tepat Sasaran

BACA JUGA:Begini Cara Buat Pupuk Cair Organik Hanya Pakai Air Cucian Beras, Serta 7 Manfaatnya

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada impor beras, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.

Dengan memanfaatkan potensi lahan dan sumber daya yang ada, Indonesia menunjukkan keseriusan dalam mencapai ketahanan pangan.

Selain memenuhi kebutuhan domestik, surplus produksi juga dapat meningkatkan posisi Indonesia di pasar ekspor beras internasional, yang sebelumnya didominasi oleh negara-negara seperti Thailand dan Vietnam.

Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk tidak mengimpor beras pada 2025 melalui berbagai langkah strategis, termasuk mencetak sawah baru, memanfaatkan teknologi prediksi hasil panen, dan membangun infrastruktur pendukung.

BACA JUGA:Manfaatkan Air Cucian Beras Jadi Pupuk Organik, Berikut MAnfaat dan Cara Membuatnya

Kategori :