Kemudian akal sehat akan mengarahkan kita dapat menerima agama yang hanif yang mampu memberikan ketenangan lahir batin dan dapat melahirkan sifat malu serta membuahkan amal salih dalam kehidupan kita.
Sementara malu merupakan sifat yang dikembangkan oleh agama untuk mengendalikan perilaku manusia.
Bahkan Rasulullah pernah memberikan nasihat kepada sahabatnya dengan mengatakan bahwa malu itu sebagian dari iman, maknanya malu untuk berbuat maksiat, malu meninggalkan perintah agama, malu tidak berbuat baik dan sebagainya.
Kemudian amal shalih yakni perbuatan yang patut dan baik menurut kaidah agama yang merupakan buah dari kemampuan kita memahami agama, menjalankan perintah agama, serta kemampuan kita mengendalikan sikap dalam kehidupan kita di dunia ini.
BACA JUGA:Mengenal Diet Paleo, Dan Cara Diet Yang Sehat Untuk Kesehataan Tubuh Manusia
BACA JUGA:6 kandungan Khasiat Ikan Salmon Untuk Kesehatan Tubuh Manusia
Namun sayangnya, banyak orang mampu memahami agama atau mengerti ilmu agama, tetapi tidak mampu mengendalikan syahwat dan nafsunya.
Kemudian dia tidak memiliki rasa malu.
Bahkan tak jarang dia melakukan sesuatu yang hanya berorientasi pada kebutuhannya yang kadang merugikan orang –orang di sekitarnya.
Maka, Rasulullah bersabda Ghadlah (marah-marah) dapat menghilangkan akal, iri dan dengki (hasud) dapat menghilangkan agama, serakah (thama’) dapat menghilangkan sifat malu, dan menggunjing (ghibah) dapat menghilangkan amal shalih, maka berhati-hatilah wahai kita semua.
Semoga kita dapat mengoptimalkan permata yang ada dalam hidup kita untuk menjadi insan pilihan dan masuk dalam kategori orang yang bertaqwa.