Namun, ekspresi pedagang es teh itu justru menunjukkan rasa kecewa dan malu.
Insiden ini terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial, memicu gelombang protes dari netizen.
BACA JUGA:Pesantren Ar-Risalah Adakan Jalsa Qur'aniyyah & Ijazah Sanad Al-Qur'an Bersama Ulama Qur'an Dunia
BACA JUGA:Ulama Lubuk Linggau Ajak Maknai HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan 4 Cara, “Jangan Joget-joget”
Reaksi Masyarakat dan Pengamat Politik
Kritik keras terhadap tindakan Gus Miftah datang dari berbagai kalangan.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menilai bahwa pernyataan tersebut sangat tidak pantas, terutama karena Gus Miftah memegang jabatan publik sebagai Utusan Khusus Presiden.
"Pernyataan ini mencederai martabat pedagang kecil yang sedang mencari rezeki.
Gus Miftah seharusnya memberikan contoh teladan, bukan justru merendahkan orang lain," ujar Fernando.
BACA JUGA:Mengaji Lewat YouTube Apakah Dapat Barokah? Ini Menurut Gus Baha
BACA JUGA:Kabar Gembira, Akhirnya Penyuluh Agama Bisa Jadi Kepala KUA
Ia juga menyarankan Presiden Prabowo Subianto untuk segera mencopot Gus Miftah dari jabatannya.
Menurut Fernando, ini penting agar citra pemerintah tidak ikut tercoreng oleh tindakan yang dinilai tidak mencerminkan etika seorang pejabat publik.
Desakan untuk mencopot Gus Miftah semakin ramai disuarakan di media sosial.
Akun resmi Partai Gerindra menjadi sasaran netizen yang menyerukan pemecatan terhadap Gus Miftah.
Tagar #PecatGusMiftah viral di berbagai platform, dengan komentar seperti: