Kontroversi Gus Miftah, Antara Candaan Kepada Seorang Penjual Es Teh, Begini Contoh Komentar Netizen

Rabu 04 Dec 2024 - 15:34 WIB
Reporter : MUHAMMAD HIDAYAT
Editor : MUHAMMAD HIDAYAT

KORANLINGGAUPOS.ID- Nama Gus Miftah kembali menjadi sorotan setelah pernyataannya dalam sebuah acara di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dianggap tidak pantas oleh sebagian pihak.

Pernyataan tersebut, yang disampaikan kepada seorang penjual es teh, memicu perdebatan sengit di media sosial.

Dalam video yang beredar, Gus Miftah terlihat melontarkan candaan yang oleh sebagian pihak dinilai sebagai ejekan kepada seorang penjual es teh.

Reaksi publik pun beragam. Sebagai tokoh agama dan utusan khusus Presiden Prabowo Subianto, Gus Miftah diharapkan memiliki tutur kata yang mencerminkan sikap seorang dai sekaligus pejabat publik.

BACA JUGA:Gus Miftah Minta Maaf Setelah Teguran Seskab Mayor Teddy Terkait Candaan pada Pedagang Es Teh

BACA JUGA:Gus Miftah Didesak Mundur, Tindakannya terhadap Pedagang Kecil Jadi Sorotan Publik

Pengacara Gus Miftah menyampaikan bahwa pernyataan tersebut adalah bagian dari gaya berdakwah Gus Miftah yang santai dan jenaka.

“Itulah guyonan atau gaya Bahasa dalam penyampaian syiar… intermezzo untuk menarik perhatian khalayak ramai,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa candaan tersebut tidak dimaksudkan untuk menghina siapa pun.

Gaya dakwah Gus Miftah memang dikenal unik, dengan pendekatan yang santai agar lebih mudah diterima oleh berbagai kalangan.

BACA JUGA:Pengusaha Dimudahkan Dengan Dana Cair Hingga 4 Kali Sehari di BRIMerchant

BACA JUGA:Pasangan SULTHAN Janji Kembalikan Musi Rawas Darussalam dan Selesaikan Jembatan Semangus

Pandangan dari MUI dan Publik

Namun, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah, Kiai Cholil Nafis, memiliki pandangan berbeda.

Ia menilai bahwa seorang dai memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga tutur kata, terutama di ruang publik.

Kategori :