KORANLINGGAUPOS.ID- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang semula menyediakan anggaran Rp15 ribu per anak per hari kini dipangkas menjadi Rp10 ribu.
Keputusan pemotongan uang Makan Bergizi Gratis (MBG) ini, menurut Presiden Prabowo Subianto, diambil dengan mempertimbangkan rata-rata jumlah anak dalam keluarga menengah ke bawah, yakni tiga hingga empat anak.
Pemerintah menilai total bantuan Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut, jika ditambah dengan bantuan sosial lainnya, sudah cukup membantu keluarga-keluarga di kalangan ini.
Namun, langkah ini memunculkan beragam tanggapan, terutama dari para orang tua yang merasa bahwa nominal tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.
BACA JUGA:PAUD hingga SMA Bakal dapat Makanan Bergizi Gratis Asik, Catat Jadwalnya
BACA JUGA:4 Jenis Makanan Bergizi yang Cocok Dikonsumsi Penderita Kolesterol
Keluhan Orang Tua Tentang Anggaran Rp10 Ribu
1. Tidak Memenuhi Standar Gizi Seimbang
Anastasya, seorang ibu dari anak PAUD, menilai Rp10 ribu terlalu kecil untuk menyediakan makanan bergizi sesuai kebutuhan tumbuh kembang anak.
Ia menyoroti pentingnya 4 sehat 5 sempurna, yang mencakup protein hewani, sayur, karbohidrat, buah, dan susu.
BACA JUGA:Tentang Program Makan Bergizi Gratis untuk Pelajar, ini Tanggapan Kepala SD di Lubuklinggau
BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis Termasuk Pemberian Sarapan, Intip 2 Alternatif Menunya
Menurutnya, harga bahan pangan saat ini terlalu tinggi, sehingga Rp10 ribu hanya cukup untuk nasi, sayur, dan telur, yang kurang memberikan variasi protein hewani.
"Anak-anak butuh pengenalan lebih luas terhadap protein, dan makanan bergizi ini penting untuk otak dan tubuh mereka," tegasnya.
2. Biaya Tambahan untuk Pengolahan