Nabila, ibu dua anak, menambahkan bahwa uang Rp10 ribu per anak belum memperhitungkan biaya pengolahan makanan.
Ia mempertanyakan apakah anggaran tersebut cukup untuk menutupi seluruh kebutuhan, termasuk bahan, tenaga kerja, dan penyajian.
BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis Dimulai 2 Januari 2025, Begini Persiapan Pemkot Lubuk Linggau
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis, Begini Persiapan Pemkot Palembang dan Pemkab Muratara
Pendapat Orang Tua yang Mendukung
1. Membantu Kalangan Menengah ke Bawah
Di sisi lain, Laily, ibu dua anak, menilai Rp10 ribu masih bisa mencukupi jika menu disusun dengan baik.
Ia menyebut bantuan ini penting bagi keluarga berpenghasilan rendah yang biasanya kesulitan memberikan makanan bergizi kepada anak-anak mereka.
Laily juga mengapresiasi upaya pemerintah dalam menyediakan alternatif makanan sehat dibandingkan jajanan kurang bergizi yang sering dikonsumsi anak-anak.
BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis Termasuk Pemberian Sarapan, Intip 2 Alternatif Menunya
BACA JUGA:Catat! 5 Fakta Baru Rencana Eksekusi Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
"Jika tepat sasaran, ini akan sangat membantu," katanya.
Meskipun Rp10 ribu dianggap cukup oleh sebagian pihak, mayoritas orang tua merasa jumlah ini masih jauh dari ideal, terutama untuk memenuhi kebutuhan gizi optimal.
Mereka berharap pemerintah mempertimbangkan kembali besaran anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG), setidaknya mendekati Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per anak per hari, agar standar gizi anak-anak lebih terjamin.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis, Begini Persiapan Pemkot Palembang dan Pemkab Muratara
BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis Termasuk Pemberian Sarapan, Intip 2 Alternatif Menunya