BACA JUGA:Usai Alami Kenaikan Harga yang Cukup Tinggi, Kopi di Musi Rawas Harganya Kembali Turun
Meskipun prospek pertumbuhan industri kopi di Indonesia sangat menjanjikan, terdapat tantangan besar yang harus dihadapi.
Saat ini, konsumsi kopi per kapita di Indonesia masih tergolong rendah, yaitu hanya sekitar 1,0 kilogram per tahun, menjadikannya salah satu yang terendah di dunia.
Sebagai perbandingan, Finlandia memiliki konsumsi kopi per kapita sebesar 12 kilogram per tahun, sementara Amerika Serikat mencapai 5,0 kilogram per tahun menurut data Redseer Analysis (2023).
Selain itu, Indonesia memiliki rasio 27.800 orang per kedai kopi, angka yang lebih tinggi dibandingkan negara tetangga seperti Filipina.
BACA JUGA:Munas Dekopin 2024, Priskhianto : Koperasi Harus Ada Posisi Tawar di Pemerintahan
Kesenjangan ini menunjukkan potensi pasar yang belum tergarap sepenuhnya, yang bisa dimanfaatkan oleh pemain seperti Fore Coffee.
Strategi untuk Mengisi Kesenjangan Pasar
Untuk meningkatkan konsumsi kopi per kapita, perlu dilakukan berbagai strategi, seperti:
1. Edukasi Pasar
Memperkenalkan budaya minum kopi di berbagai segmen masyarakat, termasuk di daerah yang belum terlalu familiar dengan kopi sebagai bagian dari gaya hidup.
BACA JUGA:8 Daerah Penghasil Kopi Terbaik di Indonesia, Sumatera Selatan Masuk dalam Kebanggaan Nusantara
2. Diversifikasi Produk
Menyediakan varian kopi yang lebih beragam dan ramah bagi semua kalangan.
3. Kemudahan Akses
Memperluas jaringan kedai kopi ke daerah-daerah yang belum terjangkau.