Nilai Rapor Tinggi Tapi Ditolak SNBP? Intip Bocoran dari Panitia Mengenai Alasanya

Kamis 12 Dec 2024 - 12:29 WIB
Reporter : MUHAMMAD HIDAYAT
Editor : MUHAMMAD HIDAYAT

KORANLINGGAUPOS.ID- Jalur SNBP sering dianggap sebagai jalur seleksi yang "misterius" karena kriteria seleksinya hanya diketahui oleh panitia.

Namun, apakah benar demikian? SNBP adalah satu-satunya jalur seleksi berdasarkan nilai rapor dan prestasi non-akademik yang dikelola oleh Panitia SNPMB.

Jalur SNBP ini memiliki kuota yang ketat dan menjadi incaran banyak siswa.

Jika dibandingkan dengan jalur lain, kuota SNBP adalah yang paling sedikit.

BACA JUGA:13 Jurusan Kedokteran Akreditasi Unggul untuk SNBP, SNBT, dan Jalur Mandiri 2025

BACA JUGA:Selamat, Pelajar SMAN Tugumulyo Musi Rawas Lolos Masuk PTN Jalur Prestasi SNBP 2024

Minimal kuota untuk jalur SNBP ini adalah 20 persen dari total daya tampung setiap program studi di perguruan tinggi negeri (PTN).

Sebagai perbandingan, jalur SNBT memiliki kuota minimal 30 persen, sementara Jalur Mandiri dapat memiliki kuota hingga 50 persen.

Karena kuota yang terbatas, persaingan pada jalur ini sangat ketat.

Banyak siswa merasa kecewa karena tidak diterima, meskipun memiliki nilai rapor yang tinggi.

BACA JUGA:Universitas Lampung UNILA Telah Umumkan Hasil SNBP Tahun 2024

BACA JUGA:Universitas UNSRI Palembang Telah Umumkan Terima 1.749 Calon Mahasiswa Baru Melalui SNBP

Hal ini memunculkan pertanyaan: apakah nilai rapor menjadi satu-satunya kriteria?

Prof. Eduart Wolok, Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, menegaskan bahwa salah satu faktor utama dalam seleksi SNBP adalah kesesuaian mata pelajaran dengan prodi pilihan.

Banyak siswa tidak diterima karena mata pelajaran yang diambil selama sekolah tidak relevan dengan prodi yang dipilih.

Kategori :