Tidak hanya itu, kata Trisko, Pemerintah Kota Lubuklinggau juga telah melakukan beberapa gerakan untuk menstabilkan harga pangan.
Seperti pelaksanaan operasi pasar murah di 8 kecamatan yang ada di Kota Lubuklinggau.
Dalam operasi pasar murah, dihadirkan para distributor pangan dari komoditi yang penyumbang kelangkaan seperti cabai, beras, minyak goreng, bawang, dan lainnya.
“Pemkot Lubuk Linggau mendorong adanya operasi pasar murah guna mengendalikan harga pangan,” katanya.
BACA JUGA:Apem Khas Bugis Laris di Kota Lubuklinggau, Cek Lokasi Jualannya
Sementara Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan Nurcahyo Heru Prasetyo dalam High Level Meeting TPID Kota Lubuklinggau menyebutkan pentingnya pengendalian inflasi sendiri karena salah satu faktor dari penyebab kemiskinan di daerah.
“Karena inflasi tinggi, kemiskinan akan naik tinggi. Artinya masyarakat diatas garis kemiskinan akan turun pada garis kemiskinan dan pemerintah daerah akan semakin berat lagi saat inflasi, semakin rendah inflasi semakin turun garis kemiskinannya, maka dari itu perlunya pengendalian inflasi,” jelas Nurcahyo Heru Prasetyo.
Nurcahyo Heru Prasetyo menambahkan, begitu juga dengan stunting, berbicara hal tersebut tentu semakin banyak masyarakat dibawah garis kemiskinan akan berat untuk memenuhi kebutuhan dan disitulah munculnya stunting.
“Kenapa kita harus mengendalikan inflasi bersama-sama, karena inflasi itu akibat dari tidak seimbang antara permintaan dan penawaran,” ungkap Nurcahyo Heru Prasetyo.(aaf/lik)