Lalu setelah dicetak semuanya, baru memasuki tahap kukus untuk olahan gaplek nya, baru kemudian dijemur sampai kering dan siap untuk dijual.
BACA JUGA:Dhia Warga Desa L Sidoharjo Sukses Mempertahankan Cita Rasa Kripik Singkong
Sementara oyek, mengalami proses fermentasi direndam air selama tiga hari, baru kemudian setelah direndam selama tiga hari memasuki tahap penggilingan.
Baru kemudian dijemur sampai kering selama dua kali, kemudian setelah proses penjemuran pertama, oyek di kukus baru kemudian memasuki tahap penjemuran ke dua dan setelah itu baru siap dipasarkan.
Ia juga menambahkan untuk cemilan oyek, gaplek dan cenil dipasarkan sampai keluar kota seperti Jambi, Lubuk Linggau, Pelembang dan Curup.
Tetapi untuk cemilan yang dijual sampai keluar kota, itu ada orang yang ambil sendiri di rumah, jadi memang untuk orang yang ingin beli bisanya datang ke rumah sendiri.
BACA JUGA:Dapat Ide Dari Internet Hamidun Kini Bisa Menjual 30 Kg Singkong Keju Crispy Dalam Sehari
BACA JUGA:5 Manfaat Tersembunyi Singkong Yang Dapat Menstabilkan Gula Darah
Karena memang faktor keterbatasan karyawan dan kendaraan, yang membuat bagi orang yang ingin membeli harus datang ke rumah.
Ia juga menambahkan, untuk omset selama satu bulan bisa menghasilkan sekitar Rp 2 Juta sampai Rp 2,5 Juta.
Dan selama 10 tahun menjalankan usaha cemilan dari singkong, untuk kendala yang sering terjadi pada musim hujan.
Karena cemilan yang dibuat harus memerlukan sinar matahari untuk melakukan penjemuran yang sangat lama, sehingga jika musim hujan tidak dapat produksi.