MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID– Petani padi di Desa Air Satan Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas (Mura) memasuki masa tanam. Saat ini para petani disibukkan menanam padi baru di lahanya.
Namun di masa tanam kali ini mereka memilih menanam padi secara serentak, untuk menghindari gagal panen.
Salah seorang petani padi di Desa Air Satan yang sedang menanam padi di lahan, Mad Ada dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Selasa 17 Desember 2024 membenarkan hal tersebut. Ia mengaku saat ini sedang menanam padi secara serentak bersama para petani lainya.
“Tanam padi secara serentak ini kami lakukan, karena sebelumnya petani padi mengalami gagal panen yang diakibatkan oleh tanah yang becek di lahan akibat dari menguapnya air siring dan curah hujan yang tinggi dan serangan hama,” ungkap Mad.
BACA JUGA:Petani Desa Satan Indah Jaya Kabupaten Mura berhasil Budidaya Pepaya California
BACA JUGA:Lahannya Terendam Banjir, Hasil Produksi Petani Singkong Desa Sitiharjo Musi Rawas Berkurang
Karena tanah yang becek sangat tidak cocok untuk ditanam padi, meskipun padinya sudah ditanam pada sebelumnya, yang akan mengakibatkan gagal panen, dan untuk hama yang mengakibatkan gagal panen yaitu hama wereng dan hama walang sangit.
Pada masa tanam sebelumya, padi yang ditanam di luas lahan setengah hektar, semuanya mengalami gagal panen baik padinya busuk dan mati diserang oleh hama.
Ia menjelaskan sudah berbagai cara supaya tidak terjadi gagal panen, seperti melakukan penyemprotan insektisida dan pengurangan air pada lahan yang ditanami padi, tetapi tetap saja gagal panen.
Oleh karena itulah, melihat kondisi tanah yang sudah tidak becek seperti sebelumnya, kali ini dilakukan tanam padi serempak dengan petani yang lainya.
BACA JUGA:Hasil Panen Petani Buah Melon di Desa Wukirsari Musi Rawas Dijual Hingga ke Pulau Jawa
BACA JUGA:Mulai Masuk Musim Tanam, Petani di Tugumulyo Musi Rawas Tak Lagi Tanam Padi Serentak
"Untuk saya menanam padi di luas lahan setengah hektar. Untuk bibit padi yang digunakan yaitu jenis bibit padi NR, karena kata teman tani lainya bibit jenis ini bagus dan kuat dari serangan hama. Sedangkan untuk pupuk menggunakan pupuk konstan dan pupuk urea," ungkapnya.
Tetapi untuk pupuk sekarang, harganya sangat tinggi dan susah didapatkan, itulah yang membuat petani di Desa Air Satan sekarang sedang pusing karena harga beli pupuk yang tinggi dan susah didapatkan, apalagi sekarang pupuk jika ingin membeli harus menggunakan kartu atau KTP.
Dimana dalam setengah hektar biasanya menghabiskan sekitar 60 Kg pupuk baik konstan dan urea serta menghasilkan 2 ton setengah jika hasil panennya berhasil semua, yang dijual kepada pengepul.