Musim Hujan, Petani Dusun Tribina Bali Musi Rawas Kesulitan Jemur Jagung Pipil
Ketut Duri bersama dengan petani lainnya saat menunjukan tumpukan jagung yang sudah beberapa hari dijemur-Foto :MUSLIMIN-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Memasuki musim hujan, warga Dusun Tribina Bali Desa Suro Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas (Mura) kesulitan menjemur jagung miliknya, bahkan sudah beberapa hari mereka menjemur jagung namun belum kering juga.
Ketut Duri, salah seorang petani jagung yang mengalami hal tersebut mengatakan, ia bersama petani lainnya saat ini mengalami kesulitan melakukan penjemuran dikarenakan faktor hujan, bahkan jagung yang telah dipipilnya tersebut sudah beberapa hari belum juga kering.
Selain faktor cuaca mereka juga mengeluhkan harga jagung yang saat ini masih rendah, untuk saat ini harga jagung kering tingkat petani itu per kilonya Rp 4.900 sedangkan jika jagung basah pipil itu hanya laku sekitar 3.300 perkilonya.
"Meskipun begitu ya tetap disyukuri. Walaupun dengan harga sebesar itu masih dapat untung walaupun tipis," ungkapnya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 20 Januari 2025.
BACA JUGA:Petani Jagung Desa Air Satan Musi Rawas Sekali Panen Hasilkan 1 Ton Jagung
BACA JUGA:Agar Mendapatkan Hasil yang Berlimpah Petani Jagung Harus Lakukan Hal Berikut ini
Untung saja jelasnya, waktu tanam kemarin mereka mendapat bantuan bibit jagung dari Pemerintah sehingga sangat membantu para petani jagung . Dikarenakan harga bibit jagung saat ini cukup mahal perkilonya tembus Rp 120.000.
“Untuk luas lahan tiga perempat hektar itu biasanya menghabiskan banyak bibit sekitar 12 kg dikalikan dengan harga tadi jadi untuk modal di bibit saja itu sudah diatas satu juta, untuk bibinya saja itu”, jelasnya.
Dengan lahan seluas itu jika kondisi jagungnya bagus itu bisa mendapatkan hasil produksi jagung sekitar 5 ton lebih jagung, di musim tanam yang lalu dirinya hanya mendapatkan hasil produksi sekitar 4.7 ton jagung dikarenakan, jagungnya terkena penyakit busuk batang dan buahnya.
Jika baru- baru tanam dulu itu tidak kendala, bahkan hasilnya itu bagus terus, namun setelah bertahun-tahun menanam tanaman jagung ini disatu tempat, jagung yang ditanam itu sering terkena penyakit jamur batang, dan buah.
BACA JUGA:Harga Jagung Anjlok Petani Jagung Desa Satan Indah Jaya Menjerit
BACA JUGA:Petani Jagung Ngeluh Harganya Murah, Ini Harapannya Kepada Pemkab Musi Rawas
Sebenarnya tanaman seperti jagung dan padi itu harus bergantian menanamnya. Jika musim ini menanam jagung musim tanam kedepan menanam padi, hal ini memang harus di lakukan sebenarnya dikarenakan air tidak sampai ke lahan, jadi terpaksa mereka hanya menanam jagung.
Ia menambahkan jika banyak modal, itu sebenarnya bisa diatasi dengan kapur dolomite, jadi lahan yang sudah diolah itu taburkan kapur dolomite sebelum proses penanaman jagung, hal ini dilakukan untuk mengakal jamur di dalam tanah.