Skrining Kasus TBC di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Upaya Tingkatkan Intensifikasi

Senin 23 Dec 2024 - 13:41 WIB
Reporter : DHAKA R PUTRA
Editor : DHAKA R PUTRA

KORANLINGGAUPOS.ID - Klinik Pratama Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti melakukan kegiatan skrining Tuberkulosis (TBC).

Skrining TBC ini dilakukan terhadap para Warga Binaan sebagai langkah pencegahan penyebaran penyakit menular.

Pencegahan dan Pengendalian TBC ini  bukan hanya menjadi tanggung jawab satu pihak tetapi dibutuhkan peran semua pihak.

Dan ini termasuk di dalamnya Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.

BACA JUGA:TBC Mudah Tertular, Ini yang Harus Dilakukan Pasien TBC

BACA JUGA:Indonesia Salah Satu Negara dengan Beban TBC Tertinggi di Dunia, Ikut Kembangkan Vaksin TB Baru

Serta sebagai tugas pokok dan fungsi pengamanan dan pembinaan untuk Narapidana dan Tahanan termasuk penyediaan akses layanan kesehatan.

Setelah dilakukan skrining berupa assesment, tiap-tiap warga binaan diwawancarai satu persatu.

Wawancara mengenai keterkaitan kondisi kesehatan dan beberapa pertanyaan terkait indikasi memiliki tanda gejala penyakit TBC.

Kegiatan skrining ini merupakan program dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan berlangsung di seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di Indonesia.

BACA JUGA:Cegah TBC Masuk Lapas, Langkah Cepat ini yang Dilakukan Kalapas Narkotika Muara Beliti Ronald Heru Praptama

BACA JUGA:Mudah Menular, Penderita TBC di Lubuklinggau Meningkat, Terbanyak di Kecamatan ini

Pelaksaan skrining ini juga sebagai bentuk deteksi dini dalam upaya pencegahan penyebaran TBC di dalam Rutan/ Lapas.

Menurut Kalapas, Ronald Heru Praptama, penyakit TBC adalah ancaman kesehatan yang rentan terjadi di lingkungan Rutan/Lapas.

Hal ini yang dikarenakan kelebihan penghuni (overcroweded) yang mengharuskan mereka hidup bersama dalam waktu yang lama.

Kategori :