Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya merupakan unit museum yang dikelola oleh UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan. Disebut sebagai museum tematik atau museum perjuangan yang dikategorikan sebagai museum khusus berkaitan dengan masa perjuangan revolusi fisik mempertahankan kemerdekaan di Sumatera bagian Selatan tahun 1945 sampai 1949.
Laporan Hikmah Putri Dinanti, Lubuklinggau
Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya didirikan sebagai pusat informasi mengenai sejarah Lubuklinggau pada masa revolusi fisik pada masa tersebut merupakan pusat komando Tentara Nasional Indonesia tertinggi di Sumatera Selatan.
Terletak di Jalan Garuda No 1-2, Kelurahan Pasar Permiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat 2, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan dengan luas bangunan 1.700 m2.
Kepala Unit Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau Siska Arie Hanika menjelaskan, walaupun Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya merupakan aset provinsi akan tetapi dicalonkan menjadi salah satu destinasi wisata edukasi untuk Lubuklinggau.
“Kita punya banyak mesin tematik untuk Sumatera Selatan, akan tetapi untuk di luar kota Palembang hanya Lubuklinggau,” kata Siska.
Barang koleksi peninggalan sejarah yang dipamerkan antara lain dua buah koleksi master piece yaitu lokomotif uap C3082 dan mobil Jeep Wilis Tarzan, peninggalan pahlawan nasional dari AK Gani serta beberapa koleksi lainnya seperti line main meriam kecepak keris pedang tombak arsip foto dokumen dokumen dan lain lain.
Untuk diketahui kenapa sih Lubuklinggau dikuasai oleh orang Belanda?
“Lubuklinggau adalah lumbung emasnya orang-orang Belanda untuk kawasan Sumatera Selatan yang mengincar perkebunan karet dan sawit, sebelum terbentuknya Kota Lubuklinggau yang masih satu wilayah dengan Musi Rawas dan Muratara (Musi Rawas Utara),” Kata Siska.
Pada zaman sekarang yang menjadi titik terberat pengurus Museum Subkoss Garuda Sriwijaya adalah memperkenalkan kembali sejarah untuk generasi Z atau milenial.
Di mana menurut generasi tersebut yang namanya museum itu tidak lebih dari salah satu tempat yang menyimpan benda-benda lama, tidak terawat, dan tidak terpakai.
“Kita terus berupaya ke depannya untuk mengubah nih paradigma yang seperti itu dengan kita kenalkan dulu nih sejarah kalau sejarahnya sudah kenal, maka mereka akan melihat bagaimana Subkoss itu apa sih yang ada di dalam Subkoss,”
Untuk memperkenalkan Museum Subkoss Garuda Sriwijaya kepada masyarakat terutama generasi Z yaitu melalui sosial media yang kekinian seperti Instagram (Ig), Youtube, Facebook.