KORANLINGGAUPOS.ID- Akhir pekan ini, dikabarkan menteri bakal mendapatkan mobil dinas baru dengan peraturan Presiden Prabowo-Gibran.
Menyusul se-usai pelantikan resmi Prabowo dan Gibran menjadi Presiden dan Wakil Presiden jadi perhatian publik dengan tujuan beliau untuk mengubah mobil dinas bedah dari pemerintahan sebelumnya.
Pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo, mobil dinas Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid menjadi kendaraan dinas utama bagi menteri dan pejabat setingkat menteri.
Namun, dengan pergantian pemerintahan yang baru, apakah Toyota akan tetap menjadi pilihan utama untuk kendaraan dinas menteri?
BACA JUGA:Tahun Depan Pemkab Musi Rawas Tak Lagi Anggarkan Pembelian Mobil Dinas, Ini Alasannya
Menunggu Keputusan dari Kementerian Sekretariat Negara (Setneg)
Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), menjelaskan bahwa keputusan mengenai mobil dinas untuk kabinet baru masih menunggu arahan dari Kementerian Sekretariat Negara (Setneg).
Sebagai pihak yang berwenang dalam pengadaan kendaraan dinas, Setneg akan menentukan apakah kebutuhan untuk mobil dinas menteri akan dipenuhi dengan kendaraan Toyota, seperti yang terjadi pada era Presiden Jokowi.
"Posisi kami saat ini sedang menunggu keputusan dari Setneg yang bertanggung jawab atas pengadaan kendaraan dinas.
BACA JUGA:Penerangan Minim, Korban Ditabrak Mobil Dinas Pemkab Muratara
Jika mereka membutuhkan, kami akan menyediakan," ujar Anton dalam sebuah wawancara di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.
Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid: Kendaraan Dinas yang Terpercaya
Pada periode 2019-2024, Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid terpilih sebagai kendaraan dinas resmi bagi para menteri dan pejabat setingkat menteri di pemerintahan Jokowi.
Mobil ini dipilih melalui mekanisme tender umum dengan sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
PT Astra International Tbk-TSO, sebagai pemenang tender, menyediakan 101 unit Toyota Crown untuk kendaraan dinas.