KORANLINGGAUPOS.ID - Luar biasa Klub Gerakan Lanjut Oemoer (Glamoer) berlokasi di Kecamatan Lubuk Linggau Barat II Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) membangun sekolah lansia Glamoer Senior School.
Sekolah lansia Glamoer Senior School di launching bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Glamoer di kediaman H Abdul Nasir SE anggota DPRD Kota Lubuk Linggau di Jalan Depati Said Kelurahan Sidorejo Kecamatan Lubuk Linggau Barat II, Minggu 12 Januari 2024.
Penasehat Glamoer, H Abdul Nasir, S.E mengapresiasi Klub Glamoer mendirikan sekolah lansia. Sekolah lansia di Kota Lubuk Linggau baru satu ada di Kecamatan Lubuk Linggau Utara II.
"Sekarang ada sekolah lansia di Kecamatan Lubuk Linggau Barat II didirikan oleh Klub Glamoer," katanya.
BACA JUGA:Kisah Sedih Lansia di Lubuk Linggau, Lama Menjanda Rumahnya Terbakar
Anggota Klub Glamoer foto bersama - -foto muhammad yasin/koranlinggaupos.id--
Menurutnya yang terpenting dari kegiatan yang dilaksanakan oleh lansia yang pertama untuk silaturahmi.
Pria yang juga menjabat anggota DPRD Kota Lubuk Linggau, mendukung program yang dilaksanakan Klub Glamoer.
Kegiatan yang dilaksanakan tidak hanya senam tapi juga kegiatan sosial lainnya. Seperti mengunjungi lansia yang tidak hadir dalam kegiatan Klub Glamoer.
"Saya sangat mendukung kegiatan mengunjungi lansia yang tidak hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan Klub Glamoer," ucapnya.
Menurut Abdul Nasir cukup banyak lansia yang tidak mengikuti kegiatan Klub Glamoer dengan berbagai kendala, diantaranya faktor ekonomi dan malu untuk berkumpul. Dengan adanya kegiatan kunjungan ke rumah lansia yang tidak mengikuti kegiatan Klub Glamoer sehingga kedepannya bisa ikut.
Edo panggilan akrab Abdul Nasir berjanji akan mengusulkan kepada Wali Kota terpilih periode 2025-2030, H Rachmat Hidayat untuk membuat wadah lansia tingkat kota Lubuk Linggau. "Saya akan siap membantu untuk kegiatan lansia. Lansia akan berkontribusi untuk Kota Lubuk Linggau, kita juga bangga," janjinya.
Edo menyayangkan tidak ada perwakilan Pemerintah yang hadir baik utusan lurah ataupun utusan dari kecamatan padahal sudah diundang. "Saya agak berkecil hati camat dan lurah tidak ada yang hadir. Kalaupun camat, lurah tidak bisa hadir utus perwakilan. Kalau tidak ada perwakilan artinya undangan diabaikan saja," tambahnya.