5 Risiko Menjadi Anggota Kopassus Dari Seleksi Berat hingga Misi Mematikan

Rabu 15 Jan 2025 - 12:34 WIB
Reporter : MUHAMMAD HIDAYAT
Editor : MUHAMMAD HIDAYAT

Latihan ini mensimulasikan pertempuran sebenarnya, sehingga mempersiapkan prajurit menghadapi kondisi pertempuran yang sesungguhnya.

BACA JUGA:15 Kolonel TNI Pecah Bintang dalam Mutasi TNI 3 Januari 2025, Ini Daftar Nama-namanya

Latihan-latihan ini memiliki risiko tinggi, termasuk cedera serius hingga kematian.

Tidak jarang, calon prajurit gugur saat seleksi maupun pelatihan karena kondisi yang sangat ekstrem.

3. Risiko Operasi Militer yang Berbahaya

Sebagai pasukan elite, Kopassus sering ditugaskan dalam misi berbahaya seperti:

- Operasi Anti-Teror (penyelamatan sandera, pengamanan VIP)

- Operasi Rahasia (infiltrasi ke wilayah musuh)

BACA JUGA:Mutasi Letjen, Mayjen, Brigjen dan Kolonel TNI, 2025 Masuk Masa Pensiun

- Intelijen Militer (mengumpulkan informasi di daerah konflik)

Salah satu misi terkenal yang melibatkan Kopassus adalah Operasi Mapenduma (1996).

Dalam operasi ini, Kopassus berhasil membebaskan sandera yang ditawan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di pedalaman Papua.

Operasi ini sangat berisiko, karena dilakukan di medan berat dan menghadapi perlawanan bersenjata dari kelompok separatis.

Selain itu, banyak anggota Kopassus yang gugur saat bertugas, baik karena pertempuran langsung maupun akibat serangan musuh dalam operasi rahasia.

BACA JUGA:8 Brigjen TNI AD Dapat Promosi Jabatan pada Penghujung 2024, Siap Naik Pangkat ke Mayjen, Ini Daftarnya

4. Risiko Psikologis

Kategori :