Latihan ini mensimulasikan pertempuran sebenarnya, sehingga mempersiapkan prajurit menghadapi kondisi pertempuran yang sesungguhnya.
BACA JUGA:15 Kolonel TNI Pecah Bintang dalam Mutasi TNI 3 Januari 2025, Ini Daftar Nama-namanya
Latihan-latihan ini memiliki risiko tinggi, termasuk cedera serius hingga kematian.
Tidak jarang, calon prajurit gugur saat seleksi maupun pelatihan karena kondisi yang sangat ekstrem.
3. Risiko Operasi Militer yang Berbahaya
Sebagai pasukan elite, Kopassus sering ditugaskan dalam misi berbahaya seperti:
- Operasi Anti-Teror (penyelamatan sandera, pengamanan VIP)
- Operasi Rahasia (infiltrasi ke wilayah musuh)
BACA JUGA:Mutasi Letjen, Mayjen, Brigjen dan Kolonel TNI, 2025 Masuk Masa Pensiun
- Intelijen Militer (mengumpulkan informasi di daerah konflik)
Salah satu misi terkenal yang melibatkan Kopassus adalah Operasi Mapenduma (1996).
Dalam operasi ini, Kopassus berhasil membebaskan sandera yang ditawan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di pedalaman Papua.
Operasi ini sangat berisiko, karena dilakukan di medan berat dan menghadapi perlawanan bersenjata dari kelompok separatis.
Selain itu, banyak anggota Kopassus yang gugur saat bertugas, baik karena pertempuran langsung maupun akibat serangan musuh dalam operasi rahasia.
4. Risiko Psikologis