5 Risiko Menjadi Anggota Kopassus Dari Seleksi Berat hingga Misi Mematikan

Rabu 15 Jan 2025 - 12:34 WIB
Reporter : MUHAMMAD HIDAYAT
Editor : MUHAMMAD HIDAYAT

Tekanan mental juga menjadi risiko besar bagi anggota Kopassus. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan psikologis di antaranya:

- Stres akibat misi berbahaya

- Tekanan untuk selalu siap siaga

- Pengalaman traumatis saat operasi

Banyak prajurit yang mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD) setelah terlibat dalam pertempuran berat.

BACA JUGA:Panglima TNI Jenderal Agus Mutasi 19 Perwira Tinggi TNI, Promosi Jabatan dan Kenaikan Pangkat, Ini Daftarnya

Beberapa mengalami depresi atau kesulitan beradaptasi dengan kehidupan sipil setelah pensiun.

5. Risiko Keluarga

Menjadi anggota Kopassus juga berarti harus siap berkorban dalam kehidupan pribadi.

Prajurit sering ditugaskan dalam operasi rahasia dengan durasi yang tidak menentu.

BACA JUGA:Kepala BIN Diganti, Sosok Letjen Purn Herindra Pilihan Jokowi dari Kopasus

Banyak dari mereka harus meninggalkan keluarga selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Hal ini tidak hanya berdampak pada hubungan keluarga, tetapi juga dapat memicu tekanan emosional bagi prajurit dan keluarganya.

Menjadi anggota Kopassus adalah kebanggaan sekaligus tantangan besar.

Mereka harus melewati seleksi berat, latihan ekstrem, dan misi berbahaya yang mempertaruhkan nyawa.

BACA JUGA:Mantan Kopasus, Jenderal Agus Subianto Panglima TNI, Begini Perjalanan Kariernya

Kategori :