Kedua, sama-sama mendampingi anak bermain bukan hanya sekedar menonton saja, namun sebenarnya berarti mengawasi dan menghabiskan waktu bersama sambil belajar dan bermain, termasuk saat menggunakan atau menonton TV.
Misalnya dengan menggambar bersama anak di iPad atau menonton YouTube bersama, orang tua juga dapat mendorong anak untuk belajar melalui konten-konten yang menyenangkan, seperti menonton video edukasi di YouTube.
Ketiga, orang tua adalah teladan bagi anak, pada umumnya anak meniru apa yang dilihatnya, bukan apa yang didengarnya, sehingga orang tua harus mengontrol diri dalam menggunakan gawai.
Keempat, jangan gunakan teknologi untuk menenangkan bayi saat menangis atau menangis saat cemas. Banyak orang tua yang menenangkan anaknya dengan memberikannya gadget. Bahkan secara tidak langsung menimbulkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik bagi anak, anak menganggap teknologi adalah solusi atas amarah dan rasa bosannya, anak harus belajar mengatur dan mengelola emosi dan rasa bosannya tanpa gawai dan internet.
BACA JUGA:DPO Pembunuhan dan Pemerkosaan di Tugumulyo Menyerahkan Diri, Berikut Perannya
Lalu, solusi terakhirnya adalah mengontrol aplikasi yang digunakan anak-anak, bukan membiarkan anak menjelajahi web atau memainkan game atau aplikasi tanpa mengontrolnya terlebih dahulu.
Cari tahu aplikasi apa saja yang digunakan anak, video apa saja yang ditontonnya, game apa saja yang dimainkannya, namun jangan terkesan kasar dan jangan percaya pada anak.
Sebaliknya, tunjukkan ketertarikan orang tua terhadap apa yang disukai anak, misalnya apakah anak menyukai permainan, bertanya tentang permainan tersebut, bagaimana cara memainkannya, apa yang membuat anak menyukai permainan tersebut, dan sebagainya. (hpd)