Kerja sama ini bertujuan memastikan seluruh pesantren dan sekolah di bawah naungan NU menerima manfaat program MBG.
Selain itu, BGN juga akan mengintegrasikan program ini dengan penguatan ekonomi di lingkungan pesantren.
Program MBG tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga mendorong pemberdayaan ekonomi lokal di sekitar pesantren. Langkah ini mencakup:
1. Mendirikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di pesantren untuk mendukung keberlanjutan program.
BACA JUGA:Tidak Ada Libur Ramadan, Mendikdasmen : Kita Siapkan Pembelajaaran Selama Ramadan 2025
2. Memanfaatkan sumber pangan lokal dari masyarakat sekitar pesantren, seperti petani dan pengusaha kecil, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku.
“Selain membantu memenuhi kebutuhan gizi, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar pesantren,” tambah Dadan.
Program MBG menjadi salah satu wujud komitmen pemerintah dalam membangun generasi yang sehat dan berkualitas.
Dengan asupan gizi yang cukup, anak-anak sekolah dan santri dapat lebih fokus dalam belajar, bahkan selama Ramadan.
BACA JUGA:Sah! Muhammadiyah Telah Tetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah, Puasa 29 Hari Idul Fitri 30 Maret 2025
Sinergi antara BGN dan PBNU juga menunjukkan upaya bersama dalam menciptakan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya di sektor pendidikan dan kesehatan.
“Mari kita dukung program ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh generasi muda di Indonesia,” tutup Dadan.