Namun, menu andalan mereka tetap mie ayam Phoenik, yang menjadi favorit pelanggan.
“Harga mie ayam di sini Rp18.000, jika ditambah pangsit atau bakso menjadi Rp20.000,” Jelas Benny.
BACA JUGA:Kuliner Lubuk Linggau : Otak-Otak Crispy Tahu Pong Bumbu Spesial Laris Manis Waktu Malam
BACA JUGA:Pedagang Kuliner Keberatan Jalan di Depan Subkos Ditutup, Ini Saran Mereka
Selain itu, ada juga menu berat seperti nasi goreng rendang, yang cukup diminati oleh pelanggan yang ingin menikmati hidangan lebih mengenyangkan.
Benny mengungkapkan bahwa alasan utama membuka cabang ini adalah untuk memberikan pengalaman makan yang lebih nyaman bagi pelanggan.
“Di pasar itu tempatnya agak sempit, banyak orang yang makan tapi juga banyak yang meminta-minta. Jadi, kami ingin menyediakan tempat yang lebih luas agar pelanggan bisa makan dengan lebih santai,” Tutur Benny
Meski demikian, Benny menegaskan bahwa harga di cabang baru ini tetap sama dengan di pusat, agar tetap bisa dijangkau oleh semua kalangan.
BACA JUGA:Opini : Penamaan Brand Kuliner UMKM 2025
BACA JUGA:Mampir ke Mie Aceh Cut Loet : Kulineran Khas Tanah Rencong Laris di Lubuk Linggau
Namun, ia menyadari bahwa dengan suasana yang lebih nyaman dan tempat yang lebih menarik, pelanggan yang datang kebanyakan adalah mereka yang membawa kendaraan pribadi.
“Padahal tujuan awalnya agar semua orang bisa makan di sini, termasuk anak muda yang ingin nongkrong. Makan mie ayam dan es teh manis pun masih dibawah Rp 50.000,” jelas Benny.
Benny berharap bahwa usaha ini dapat terus berkembang dan tetap bisa melayani semua lapisan masyarakat.
“Kami ingin tempat ini tetap ramai dan nyaman untuk siapa saja yang ingin makan terutama bagi anak muda,” tutur Benny.