Yopy meyakinkan bahwa pihaknya tidak mengusir pedagang tapi menertibkan dan memindahkan mereka di tempat yang nyaman supaya yang belanja itu nyaman datang ke pasar, parkir mobil lebih mudah.
BACA JUGA:Pinjaman KUR Mandiri 2025 Tersedia 4 Jenis yang Menguntungkan untuk UMKM
”Kalau sekarang jangankan mobil becak saja susah,” sebutnya.
Konsep bangunan dua lantai sehingga semua pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pinggir jalan hingga menyebabkan kemacetan akan direlokasi ke Pasar Inpres setelah dibangun baru nantinya.
Mengenai aset lahan Pasar Inpres statusnya milik PT KAI menurut Yopy tidak menjadi masalah, pihaknya siap pinjam pakai dengan sistem sewa kepada pihak PT KAI.
”PT KAI tidak akan melepaskan asetnya, mereka kasih pinjam pakai dengan kita dengan didaftarkan sewa. Mungkin itu salah satu bentuk legalitas kepemilikan. Artinya kalau kita sewa PT KAI itu tidak ada yang mempermasalahkan yang penting pasar itu bisa terbangun dan ada manfaatnya untuk masyarakat,” jelasnya.
BACA JUGA:KUR Pegadaian Siap Jadi Solusi Modal Usaha untuk UMKM dengan Proses Cepat dan Bunga Rendah
BACA JUGA:BSI Targetkan Penyaluran KUR Rp17 Triliun untuk UMKM Tahun 2025
”Artinya kita tidak harus memiliki lahan tersebut, kita siap pinjam pakai dengan sistem sewa,” tambahnya.
Dengan dibangun pasar tradisional modern masyarakat yang berbelanja nyaman demikian juga pedagang
”Yang belanja nyaman, terus pedagang juga aman,” jelasnnya.
Yopy juga berjanji akan menertibkan pungli di Pasar Inpres.
BACA JUGA:KUR BSI 2025: Solusi UMKM Tanpa Bunga dan Riba
BACA JUGA:KUR Mandiri 2025, Begini Peluang Pembiayaan untuk UMKM dengan Syarat Mudah
”Seperti yang terjadi saat ini sampai 7 kali per hari yang menarik pungutan di pasar. Nanti akan kita tertibkan penarikan retribusi hanya sekali. Untuk itu akan dibuat sistem digitalisasi sehingga tidak ada transaksi pemungutan langsung supaya termonitor dan tidak ada sesuatu hal yang tidak kita inginkan,” janjinya.