MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas (Mura) mendata, sepanjang Januari 2025 ada 14 pasien Demam Berdarah Dengue (DBD). Lalu satu kasus DBD di awal Februari 2025.
Jika dibandingkan di bulan yang sama ditahun 2024, data ini mengalami penurunan. Karena terdata sepanjang Januari 2024 lalu ada 24 kasus DBD di Musi Rawas.
Meskipun menurun, Dinkes Mura tetap ingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan DBD.
Saat dibincangi, Kepala Dinkes Kabupaten Mura, Drg Maya Kesuma Surya Putri, MARS melalui Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Iwan Joko Sulistio mengatakan 15 pasien DBD diawal tahun ini tersebar di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Tugumulyo dan Kecamatan Muara Kelingi yang memang menjadi wilayah endemik di Mura.
Namun untuk saat ini yang paling banyak iterdapat kasus DBD ada di Kecamatan Muara kelingi.
“Dari Dinkes kita sudah ke lapangan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Hal ini perlu dilakukan untuk mengenal sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularannya serta apa saja faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya kasus DBD tersebut," jelasnya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 6 Februari 2025.
Kemudian upaya dari program melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui kebersihan lingkungan seperti menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air serta tempat penampungan air minum.
Selain itu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi,toren air dan sebagainya. Kemudian memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk menjadi tempat berkembang biak nyamuk yang menularkan DBD.
Tak hanya itu, pihaknya juga rutin membagikan larvasida kepada warga. Larvasida merupakan jenis insektisida yang digunakan untuk mengendalikan nyamuk di dalam dan luar ruangan, penggunaan larvasida sendiri sangat baik untuk membunuh larva dan pupa nyamuk sebelum mereka tumbuh menjadi ngamuk dewasa.
"Namun jika terjadi lonjakan kasus DBD di suatu tempat maka akan dilakukan Fogging, atau ditemukan banyak jentik. Kami juga telah melakukan fogging di kelurahan Muara kelingi, karena di daerahnya itu ada 5 kasus DBD," ungkapnya.
Dalam menangani kasus DBD tegasnya, butuh peran serta masyarakat karena itu sangat penting.
Dimulai dari menjaga kebersihan lingkungan masing-masing ditambah dengan selalu memberlakukan pola menguras, menutup dan mengubur , penampungan air (3M plus). Serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).