Abdul Aziz menegaskan, peristiwa ini bukanlah tindak pidana kejahatan dan ada tiga anak lainnya yang sudah memaklumi Apinsa dan hanya satu korban hingga sampai kepersidangan ini.
“Dan kami perjuangkan ini bukan untuk Apinsa saja. Tetapi kepentingan dunia pendidikan,” ungkap Abdul Aziz, sembari
berharap hakim bisa mempertimbangkan secara komprehensif dari peristiwa ini.
“Kami yakin bahwa keadilan ini ada ditangan hakim,” terang Abdul Aziz.
Seperti diberitakan sebelumnya, kronologi kejadian pemukulan murid SD oleh Terdakwa Apinsa terjadi Rabu 12 Juli 2023 sekira pukul 10.15 WIB, para korban berada di dalam ruang kelas 6 SD Negeri Karang Anyar. Mereka terdengar sedang bernyanyi.
BACA JUGA:Maling Motor di Masjid, Warga Megang Sakti Musi Rawas Terancam 7 Tahun Penjara
Lalu terdakwa datang ke kelas tersebut kemudian terdakwa mengambil sebuah rotan dengan panjang lebih kurang satu meter yang tergeletak di lantai di bawah papan tulis kelas tersebut.
Terdakwa memegang rotan tersebut dengan menggunakan tangan kanannya, lalu terdakwa mendekati KY dan NN.
Kemudian terdakwa mengayunkan rotan tersebut ke punggung KY sekali. Setelah itu, terdakwa mendekati NN kemudian memukulkan rotan yang terdakwa pegang ke punggung NN sekali.
Terdakwa juga memukulkan rotan ke tangan RH dan IQ sekali. Lalu terdakwa mengingatkan agar siswa siswi dalam kelas itu tak ribut. Selanjutnya terdakwa keluar kelas.
BACA JUGA:Peringati Hari Guru Nasional 2023, Banyak Kegiatan Sosial Diadakan PGRI Muratara
Sementara Kepala SDN Karang Anyar Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara Arisandi menuturkan tentang keseharian guru kelas IV itu.
“Pak Apinsa dikenal guru kelas yang sangat aktif, rajin, dan disiplin,” jelas Arisandi.
Arisandi mengungkapkan bahwa Apinsa menjadi guru honorer sejak 2008 di SD Karang Anyar. Artinya sudah lebih kurang 15 tahun mengabdi.
“Beliau guru kelas IV SD dengan seluruh pelajaran kecuali, Penjaskes dan Agama karena ada guru khususnya,” jelas Arisandi yang baru setahun jadi Kepala SDN Karang Anyar.
Selama setahun satu tim dengan Apinda, kata Arisandi, Apinsa dikenal sangat disiplin dan rajin di sekolah. Bahkan selama kasus ini menimpanya ia juga masih ontime masuk sekolah.