MURATARA, KORANLINGGAUPOS.ID - Berbagai aspirasi disampaikan oleh warga Desa Embacang Baru Ilir Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Muratara, saat menghadiri Reses Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di Lapangan Bola Desa Embacang Baru Ilir, Senin 10 Februari 2025.
Salah satunya disampaikan oleh warga, yakni mengenai permasalahan keruhnya air sungai rupit yang sampai saat ini belum ada solusi dari pemerintah daerah.
Sementara masih banyak masyarakat yang bergantung di air sungai tersebut. Sehingga warga saat ini sulit mendapatkan air bersih.
"Dulu bersih sekarang sungai kami sudah kotor. Soal ini aku sudah beberapa kali menyampaikan ke Camat dan sebagainya. Dan ini usulan ketiga kalinya yang saya sampaikan. Ya kalau bisa ada solusi," ungkap warga.
BACA JUGA:Misteri Sungai Tawar di Palembang, Mata Air Diyakini Bisa Menyembuhkan Segala Penyakit
BACA JUGA:Cari Ikan untuk Lauk Makan, Warga Lubuk Linggau Ini Tewas Tenggelam di Sungai Kelingi
Jika tidak bisa menghentikan aktivitas warga yang menyebabkan air sungai rupit keruh, ia minta ada solusi lain dari pemerintah.
"Cari jalan keluar untuk masyarakat agar bisa mendapatkan air bersih. Misal, aktifkan PDAM atau bisa juga bantuan sumur bor. Yang aku fikirkan ini untuk anak cucu aku kedepan," jelasnya.
Bahkan warga mengancam, akan menyampaikan permasalahan ini langsung ke Presiden.
"Kalau tidak bisa diatasi oleh pemerintah, kasih aku surat pengantar biar aku sampaikan langsung ke presiden," tegasnya.
BACA JUGA:Sungai Rawas di Muratara Kembali Meluap, Warga Diimbau Waspada
BACA JUGA:Serunya Main Air di Wisata Sungai Kasie Lubuk Linggau
Permasalahan selanjutnya yang disampaikan warga, mengenai tenaga honorer yang saat ini tidak digaji.
"Padahal di Muratara ini lebih banyak tenaga honorer dibandingkan tenaga ASN. Kalau tenaga honorer tidak bisa digaji, bagaimana mereka mau memberi makan anak mereka," ungkapnya.
Anggota DPRD Provinsi Sumsel, Toyeb Rakembang saat menanggapi aspirasi warga mengaku akan menyampaikan permasalahan ini ke pihak eksekutif.