LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Banyak dari mereka yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena tidak sanggup menghadapi kasus bullying yang tidak ada habis-habisnya di Indonesia bahkan diseluruh negara manapun itu pasti ada.
Kebanyakan seseorang yang menjadi korban bullying adalah orang yang cengeng, memiliki fisik yang kurang, dan juga karena orang tersebut pendiam.
Dapat disimpulkan bahwa bullying adalah sebuah tindakan untuk melukai atau menyakiti dan mengintimidasi seseorang yang mereka anggap lemah.
Bagi pelaku bullying ketika telah mengusik orang maka akan timbul sebuah perasaan kesenangan semata dan upaya untuk membuktikan bahwa mereka adalah orang-orang kuat.
BACA JUGA:15 Pertanyaan Bimbingan Pra Nikah, Calon Pengantin Wajib Tahu
Sementara korban bullying akan merasa terluka baik secara emosional maupun secara fisik, lalu banyak dari mereka yang memutuskan untuk memilih jalan mengakhiri hidupnya karena tidak sanggup menghadapi itu semua dan mereka yang sanggup menghadapi kondisi ini biasanya mereka menjadi orang-orang kuat dan menjadi orang-orang hebat.
Pada tahun 2015 lalu jumlah kasus bunuh diri di Indonesia mencapai 40% disebabkan oleh mereka yang mengakhiri hidup ditangannya sendiri. Jadi dalam kondisi seperti ini jangan dianggap sepele, karena ini berkaitan dengan nyawa dan mental seseorang.
Kasus bullying biasanya marak terjadi di lingkungan sekolah, kemudian terjadi di lingkungan masyarakat ataupun di lingkungan kampus.
Lalu bagaimana cara mengatasi bullying di sekolah?
BACA JUGA:Rasa Cemas Mengganggu Konsentrasimu, Begini Cara Mengatasinya
Dilansir dari Youtube @Jo Production, Rabu 20 Desember 2023, tips yang pertama adalah menghindari diri dari anak-anak nakal dan memilih teman yang baik, ketika kalian mencoba untuk berteman dengan anak-anak nakal kemungkinan kalian ikut-ikutan mereka atau menjadi korbannya.
“Saya sarankan kalian tidak boleh berteman dengan anak nakal tapi kalau mau kenalan sebatas kenal aja tidak papa, jadi mungkin kalian tuh harus menghindari mereka misalnya kamu pergi ke kantin dan di kantin ada mereka cobalah untuk menghindar cari kantin lain,” saran Jodi.
Tips kedua adalah beri tahu guru apa yang sedang kalian alami, karena guru memiliki peran penting untuk mengatasi sebuah masalah siswa terkhusus guru BK (Bimbingan Konseling).
Jangan takut dengan guru BK karena suatu proses dilakukan oleh seorang ahli nya untuk memberi bantuan pada seseorang memiliki masalah bermuara ke teratasinya masalah siswa.
BACA JUGA:Raihlah Mimpimu, Berikut 23 Daftar Kuliah Gratis dan Sekolah Kedinasan di Indonesia