Musim Penghujan, Petani Semangka Keluhkan Pertumbuhan Tanaman Menurun

Selasa 04 Mar 2025 - 21:59 WIB
Reporter : MUSLIMIN
Editor : MUHAMMAD YASIN

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Dimusim Penghujan seperti saat ini, membawah kekhawatiran sendiri bagi para petani buah semangka dan melon.

Pasalnya, hujan yang turun terus menerus dapat menggenangi tanaman yang berdampak dengan pertumbuhan pada tanaman tersebut.

Salah satunya yang merasakan hal tersebut adalah Sujianto, warga Desa Sukakarya Kecamatan STL Ulu Terawas.

Saat ini tanaman semangka dan melon miliknya ini sudah berusia sekitar 30 hari setelah tanam (HST).

BACA JUGA:Warga Kota Lubuk Linggau Diminta Waspada Penyakit Influenza di Musim Hujan

BACA JUGA:BMKG: Puncak Musim Hujan Masih Berlangsung, Masyarakat Diminta Waspada Jelang Mudik Lebaran 2025

Musim penghujan seperti ini kadar Ph tanahnya sendiri sudah jelas turun, yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman semangka menjadi tidak maksimal. Selain itu untuk daun tanaman semangka sendiri itu sudah muncul penyakit seperti bercak daun.

"Tanaman semangka menjalar otomatis percikan air hujan yang terkena tanahkan langsung mengenai tanaman tersebut sehingga membuat tanamannya banyak yang mengalami busuk ranting," jelasnya Kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Selasa 4 Maret 2025.

Bahkan sebagian tanaman itu terendam air hujan yang menggenai lokasi tanaman semangka tersebut, untuk menyelamatkan tanaman semangka tersebut pertama itu harus dilakukan penyemprotan kemudian lakukan juga pengocoran dengan menggunakan pupuk yang mengandung biomax yang berfungsi untuk menaikkan Ph tanah, dan Juga dimasukan kalsium.

Dengan harapan kedepan sekitar 10 hari dapat melakukan polinasi (perkawinan). Jadi tanaman semangka ini seharusnya sudah dilakukan Polinasi namun karena pertumbuhan tanamannya terganggu karena musim seperti saat ini, yang paling idealnya itu polinasi dilakukan di usia tanaman sekitar 32-35 HST.

BACA JUGA:Waspada Common Cold di Musim Hujan, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

BACA JUGA:Musim Hujan Waspada DBD, Awal Tahun 2025 Ada 26 Kasus

"Karena keterlambatan polinasi otomatis waktu panennya juga tertunda, kemungkinan untuk semangka itu panennya setelah lebaran, sebelumnya dijadwalkan panennya ini sebelum lebaran," tambahnya.

Bahkan tak hanya tanaman semangka saja yang terdampak dari musim penghujan seperti saat ini, tanaman melon miliknya pun juga demikian. Beberapa waktu yang lalu siringan tempat tanaman melonnya pun ikut terendam oleh air, bahkan air sudah mendekati mulsa tanaman tersebut.

Dengan terjadinya itu tunas tanaman melon bagian bawah yang terendam banjir tersebut menjadi busuk. Alhamdulilah, untuk penyakit becak daunnya tidak ada namun dengan begitu tetap dilakukan pengendalian untuk bercak daunnya.

Kategori :