KORANLINGGAUPOS.ID - Guna membantu santri beradaptasi dengan lingkungan baru, masa ta’aruf atau masa orientasi santri baru di pesantren sangat penting.
Agar masa ta’aruf berjalan optimal, Kemenag menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ta’aruf Mahasantri/Santri Pondok Pesantren.
Basnang Said selaku Direktur Pesantren dalam laman resmi Kemenag RI menyampaikan bahwa awal kedatangan santri baru ke pesantren merupakan fase krusial, tidak hanya bagi santri tapi juga keluarga.
“Bagi santri, mereka akan memasuki dunia baru, dengan orang tua dan anggota keluarga yang baru, maka perlu ada pengaturan pelaksanaan masa ta’aruf santri agar dapat berjalan optimal dalam mengenalkan dunia pesantren,” terang Basnang Said Jumat 7 Maret 2025.
BACA JUGA:Kemenag Berikan Bantuan Hingga Rehab Masjid Rp10 Juta Hingga Rp35 Juta, Buruan Begini Daftarnya
Sementara Yusi Damayanti selaku Kasubdit Pesantren Salafiyah dan Kajian Kitab Kuning menyampaikan bahwa juknis ini dimaksudkan agar masa ta’aruf santri baru dapat mengenalkan lingkungan pesantren, mulai dari asrama, masjid, ruang kelas, dapur, dan fasilitas lainnya yang ada di pesantren yang akan jadi tempat dia belajar.
Dengan demikian akan membantu mereka merasa nyaman dan tahu di mana harus beraktivitas selama di pesanren.
Adanya juknis masa taaruf ini juga untuk mengenalkan nila-nilai moderasi beragama, menumbuhkan budaya dan jiwa inklusif, ramah, anti kekerasan dan perundungan, anti pelecehan seksual, dan menghargai harkat-martabat kemanusiaan.
Tujuan lainnya, mengenalkan pola kebiasaan hidup bersih, sehat dan halal di lingkungan pesantren, menumbuhkan sikap disiplin dan tanggungjawab, serta mental mandiri berprestasi.
BACA JUGA:Kepala Kemenag Mura Lepas Da’i 3 T di Dua Kecamatan
BACA JUGA:10 Maret 2025 Mulai PPG Guru Agama, Berikut Jadwal Lengkap dari Kemenag RI
Sekaligus menumbuhkan rasa bangga para mahasantri/santri baru terhadap pesantren, menanamkan pemahaman nilai-nilai pesantren, sehingga santri mencintai dan menjaga nama baik pesantren tempat mereka belajar.
Dengan juknis masa taaruf, memperkenalkan metode pembelajaran, karena kita tahu sistem pembelajaran di pesantren berbeda dengan sekolah umum yang perlu dipahami santri baru tahun pelajaran 2025/2026.
Ia meyakini, masa ta’aruf membantu mereka menyesuaikan diri dengan metode tersebut agar lebih mudah mengikuti pelajaran selama di pesantren.