Ustadz Raji juga mengingatkan para hadirin bahwa profesi guru memiliki dimensi ibadah yang sangat mulia.
BACA JUGA:Ibu Hamil dan Menyusui Boleh Tak Puasa Ramadhan, Begini Penjelasan Kakak Guru KH Moch Atiq Fahmi, Lc
BACA JUGA:Soal Insentif Guru Ngaji Dibawah BKPRMI, Begini Penjelasan Wali Kota Lubuk Linggau
“Mengajarkan ilmu adalah sedekah yang tidak akan pernah berhenti memberikan pahala, selama ilmu itu terus diamalkan oleh para murid,” ujar beliau.
Ceramahnya juga mencakup cara menjadi pendidik yang sabar dan ikhlas menghadapi berbagai tantangan dalam proses belajar-mengajar.
Para Guru terlihat antusias dan terinspirasi oleh tausiyah yang disampaikan, mereka tampak antusias mendengarkan tausyiah dari ustadz Raji.
Sedangkan keikhlasan adalah kunci untuk memastikan bahwa pekerjaan sebagai guru benar-benar dilandasi niat yang murni untuk mendidik dan berbagi ilmu.
BACA JUGA:Mengapa Tunjangan Sertifikasi Guru PNS Maret 2025 Tidak Cair? Ini Penjelasannya!
Acara tausiyah ini tidak hanya penuh dengan ilmu, tetapi juga membangkitkan semangat , khususnya para guru yang hadir. Banyak dari mereka yang terlihat antusias dan terinspirasi oleh kata-kata bijak yang disampaikan oleh Ustadz Raji.
Mereka dengan seksama mendengarkan setiap pesan yang disampaikan, seolah menemukan kembali alasan-alasan mulia di balik panggilan mereka sebagai pendidik.
Pesan yang disampaikan Ustadz Raji menggarisbawahi pentingnya refleksi bagi para guru dalam menjalani peran mereka.
Dalam profesi yang penuh tantangan ini, sering kali seorang pendidik menghadapi tekanan yang luar biasa, baik dari segi tanggung jawab maupun ekspektasi.
BACA JUGA:Jelang Konferkot ke-XXIII, Begini Pesan Wali Kota Lubuk Linggau untuk Pengurus PGRI
Namun, tausiyah tersebut mengingatkan kembali bahwa peran guru adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat mulia di mata Allah SWT.