Salah satu tokoh Palembang, yang juga Ketua KONI Kota Palembang H Anton Nurdin, menceritakan pengalamannya terkait berita hoax.
"Pernah waktu itu, saya diberitakan membawa kotak suara di kamar hotel, dan tanpa konfirmasi berita itu viral dam heboh.
Tentu saja saya secara pribadi terganggu karena tidak sesuai fakta," kenangannya.
Setelah melalui pembuktian, akhirnya berita tersebut baru dinyatakan hoax alias tidak sesuai fakta.
BACA JUGA:Status Pelaku Pembunuhan Sekeluarga Bikin Ngeri Netizen, Jangan Menantang yang Terlihat Tenang
"Dan saya sependapat, jika wartawan harus melalui UKW, sehingga berita yang ditayangkan sesuai dengan kode etik ,"tuturnya.
Senada diungkapkan Ketua Umum Gencar Charma Aprianto menyayangkan berita-berita hoax yang bisa turun begitu saja tanpa ada konfirmasi.
Dirinya juga sempat mengalami pengalaman yang sangat merugikan. ''Beberapa isu dilemparkan begitu saja. yang menyerang integritas saya tentunya.''
Diakhir diskusi, bakal calon Wali Kota Palembang itu, siap memberikan dukungan penuh terhadap peningkatakn kualitas dan SDM wartawan.
BACA JUGA:72 Sanggar Seni Tersebar di 13 Kecamatan
''Harga mati ya, wartawan harus bekerja secara profesionalisme. Salah satu salurannya ya harus ikut UKW, sehingga berita yang ditayangkan sesuai dengan kode etik,"tandasnya.(*)