Bisnis Cilok di Lubuklinggau, Modal Kecil Untung Gede

Selasa 02 Jan 2024 - 18:18 WIB
Reporter : HIKMAH
Editor : SULIS

Sang istri yang membuat adonan cilok dan Edi yang menjualnya keliling menggunakan sepeda motor.

BACA JUGA:Masjid Al Ikhwan Cereme Taba Lubuklinggau Sukses Gelar Tausyiah dan Doa Bersama

Edi berjualan mulai dari daerah Taman Makam Pahlawan, Kelurahan Tapak Lebar, Kecamatan Lubuklinggau Barat 2, sampai ke Kelurahan Taba Pingin, kecamatan Lubuklinggau Selatan 2, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Untuk diketahui, gambaran umum modal awal usaha cilok sangat terjangkau.

Yakni, gerobak Rp 1 juta, spatula Rp 25 ribu, garpu Rp 10 ribu, botol sambal, sambal, kecap Rp 30 ribu, wadah Rp 150 ribu, ketel bakso mini Rp 300 ribu, mesin penggiling daging Rp 1 juta, kompor kecil Rp 200 ribu, LPG 3 kg Rp 350 ribu, serbet Rp 25 ribu. Nah total semua dari kumpulan data di atas untuk modal awal usaha cilok adalah Rp. 3.090.000.

Sementara itu, modal bulanan usaha cilok antara lain, tepung terigu Rp 11 ribu, daging sapi Rp 80 ribu, pati Rp 5 ribu, air untuk rebus cilok Rp 350 ribu, lada bubuk Rp 100 ribu, daun bawang Rp 100 ribu, bawang putih Rp 200 ribu, garam Rp 50 ribu, penyedap rasa Rp 100 ribu, saus kacang Rp 350 ribu, saus sambal Rp 280, kecap Rp 200 ribu, dan BBM Rp 300 ribu.

BACA JUGA:Universitas Bina Insan Terapkan Tridarma Perguruan Tinggi Bagi Dosen, Demi Wujudkan Mahasiswa yang Berkualitas

Sedangkan untuk besaran modal bulanan usaha cilok adalah Rp Rp 4.430.000.

Di mana dengan catatan modal bulanan ini kemungkinan akan berubah jika beberapa bahan pangan mengalami kenaikan harga di pasaran.

“Ya palingan untuk isi ciloknya kita menggunakan daging ayam dan ini satu pentolnya kita jual seribuan. Namun untuk modal dapat berubah-ubah tergantung harga pasaran,” ucap Edi.

Edi menargetkan penjualan cilok adalah anak-anak sekolah. Sehingga jika anak-anak sekolah sedang libur terkadang ciloknya tidak habis.

BACA JUGA:Pelamar PPPK Lubuklinggau Harus Teliti Dalam Pemberkasan, Cek Dokumen yang Wajib Kamu Kirim

Namun begitupun sebaliknya, jika anak-anak sekolah masuk sekolah ia dpat meraup omzet yang menggiurkan dalam seharinya.

“Pulang berjualan paling agak sorean dan tidak tentu juga pulangnya tergantung kalau habis pulang gitu,” ujarnya.

Disamping itu Edi mengungkapkan, ia semangat berjualan cilok karena ingin memberikan nafkah halal untuk keluarganya yang diantaranya adalah satu orang anak berusia 5 tahun serta istri.

Adapun kendala yang disampaikan oleh Edi saat berjualan cilok adalah saat terjadinya ban pecah, maka ia harus mendorong sepeda motornya yang berat karena mengangkut kompor dan alat-alat lainnya itu ke tambal ban terdekat.

Kategori :