"Lalu memukul tempurung kepala timku untuk pertama kalinya dengan tangan yang terbuka. Kita kaget, dan shock berteriak istighfar," tulis Tiara.
"Kita cuma bisa ucap astaghfirullah. Dia tetap mau untuk timku mengulang pembicaraannya. Dengan lantang jawaban dari timku membuat dia memukul kepala timku untuk kedua kalinya dan ketiga kalinya yang dipukul keras sampai pukulan tersebut terdengar dari kepalaku karena saking kerasnya," tulisnya.
Saat itu, Tiara berusaha meluruskan bahwa timnya tidak melakukan perbuatan seperti yang disampaikan oleh si bapak-bapak.
"Di situ aku ucap astagfirullah dengan keras sambil meluruskan kalau kami tidak mengatakan "a*j*ng". Tapi malah kalimat astagfirullah tersebut diejek dengan, "Gak usah astofirlohfosldnsko" karena kami mengucapkan berulang," tulis Tiara.
"Lalu mobilnya datang dan dia kembali, timku pun langsung berteriak, 'Orang tua saya susah-susah ya ngeluarin kepala saya', dan bapak itu menjawab, 'Ya! Lebih baik kepalamu dihancurkan'," lanjutnya.
Menurut Tiara, kejadian yang ia dan timnya alami bisa menjadi sebuah pembelajaran.
Ia juga berharap kejadian itu tidak dialami oleh orang lain.
BACA JUGA:Kost Hening Bikin Tetangga Curiga, Ternyata Ada Mayat di Lubuklinggau
"Ini bukan soal bagaimana kita melihat siapa yang lebih tua, siapa yang harus dihormati. Tapi ini tentang hak kami, hak untuk dihormati sesama masyarakat. Hak untuk mendapatkan fasilitas yang sama. Hak mendapatkan kenyamanan. Dan kewajiban kita untuk memanusiakan manusia," tutup Tiara.(*)