“Sejak sebelum RS Dr Sobirin tutup, yang ke sini memang kebanyakan pasien dari Kabupaten Mura,” ungkapnya.
Anggota DPRD Kota Lubuklinggau, Dr. H. Merismon mengatakan rumah sakit merupakan fungsi pelayanan. Tentunya masyarakat akan memilih pelayanan yang mereka anggap terbaik. Kalau ada tiga pilihan tentu meraka akan memilih yang terbaik terlebih dahulu.
Menurutnya, pelayanan di RSUD Siti Aisyah sudah lebih baik.
Kata Merismon, DPRD Kota Lubuklinggau sudah pernah membahasnya bersama Direktur RS Siti Aisyah sebelum RS Dr Sobirin di Lubuklinggau tutup.
BACA JUGA:RS Dr Sobirin Pindah ke Musi Rawas, Begini Nasib RSUD Muara Beliti
“Sudah perna kita sampaikan kepada Direktur RS Siti Aisyah sebelum RS dr Sobirin tutup banyak keluhan dari masyarakat pelayanan kurang maksimal. Dan waktu itu, Direktur RS Siti Aisyah berkomitmen untuk memperbaiki kekurangan yang ada, salah satunya dari sisi ruangan rawat inap," katanya kepada Linggau Pos, Senin 8 Januari 2024.
Bahkan, beberapa waktu lalu RSUD Siti Aisyah juga kekurangan dokter spesialis.
“ Tapi alhamdulilah, waktu kita rapat ada penambahan dokter spesialis yang berkompeten yang sesuai bidangnya untuk memberikan pelayanan di RS Siti Aisyah. Itu ada solusinya. Jadi RSUD Siti Siaysh sudah cukup bagus. Dari segi SDM sudah mencukupi," jelasnya.
Merismon mengakui bahwa ada satu permasalahan yang mungkin masih harus ditingkatkan oleh RSUD Siti Aisyah, yakni cara pemberian pelayan medisnya yang masih kurang.
BACA JUGA:Begini Tahapan Pemindahan RS Dr Sobirin ke Muara Beliti, Pasien Hemodialisa Keberatan
“Tetapi ketika kita rapat dengan Direktur RSUD Siti Aisyah komitmen untuk memperbaiki. Jika dalam operasionalnya, ada keluhan dari masyaklrat terkait pelayanan harus cepat ditanggapi dan dievaluasi agar makin baik lagi," saranya. (*)