Ketiga, memberikan obat Zinc yang tersedia di apotek, Puskesmas, dan rumah sakit. Diberikan sekali sehari selama 10 hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti. Zinc dapat mengurangi parahnya diare, mengurangi dursi dan mencegah berulangnya diare 2 sampai 3 bulan ke depan.
Keempat, memberikan cairan rumah tangga, seperti sayur, kuah sup, dan air mineral.
Kelima, segera membawa Balita diare ke sarana kesehatan.
Keenam pemberian makanan sesuai umur, yaitu, pada bayi berusia 0-6 bulan hanya diberikan ASI sesuai keinginan anak, paling sedikit 8 kali sehari (pagi, siang, maupun malam hari). Jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI.
BACA JUGA:Flek Hitam Hilang, 4 Manfaat Masker Pisang Jadikan Awet Muda
Lalu, bayi berusia 6-24 bulan teruskan pemberian ASI, mulai memberikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) yang teksturnya lembut seperti bubur, susu, dan pisang.
Sementara pada balita umur 9 sampai 12 bulan teruskan pemberian ASI, berikan MP ASI lebih padat dan kasar seperti nasi tim, bubur nasi, tambahkan telur/ayam/ikan/tempe/wortel/kacang hijau.
Sedangkan untuk balita umur 12 sampai 24 bulan: teruskan pemberian ASI, berikan makanan keluarga secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak.
Lalu pada balita umur 2 tahun lebih: berikan makanan keluarga 3x sehari, sebanyak 1/3-1/2 porsi makan orang dewasa. Berikan pula makanan selingan kaya gizi 2x sehari di antara waktu makan.
BACA JUGA: Cewek Wajib tahu! Inilah 5 Tips Bikin Cowok takut kehilanganmu
Jika anak masih mendapat ASI: berikan lebih sering dan lebih lama, pagi, siang, dan malam.
Jika anak mendapat susu selain ASI: kurangi pemberian susu tersebut dan tingkatkan pemberian ASI. Gantikan setengah bagian susu dengan bubur nasi ditambah tempe, jangan beri susu kental manis. Untuk makanan lain, ikuti anjuran pemberian makan sesuai dengan kelompok umur.(*)