MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID- Petani di Desa L Sidoharjo Kecamatan Tugumulyo Kebupaten Musi Rawas sedang panen padi sawah.
Desa L Sidoharjo salah satu desa penyumbang hasil pertanian di Kabupaten Musi Rawas.
Warga Desa L Sidoharjo terkenal ramah dan suka goyong-royong. Mayoritas pekerjaan masyarakat Desa L Sidoharjo petani sawah dan pembudidaya ikan kolam.
Sehingga tak heran jika Desa L Sidoharjo ini merupakan salah satu dearah yang warganya itu berpenghasilan dari pertanian khususnya padi sawah dan budidaya ikan.
BACA JUGA:5 Cara Berantas Bibit Korupsi di Sekolah
Salah seorang petani, Dorik mengatakan bahwa dirinya saat sedang panen padi di sawah miliknya, kegiatan panen ini dilakukan karena padi miliknya itu sudah masuk usia siap dipanen.
Adapun padi yang sudah siap panen itu mempunyai ciri-cirinya yaitu 95 % padi sudah mulai menguning dan daun padi sudah mulai mengering.
Selain itu umur padi telah mencapai 30-35 hari terhitung sejak hari sesudah berbunga (HBS) kadar air nyapun kisaran 21-26%.
Dia menambahkan kalau tidak segera dipanen padi yang sudah memasuki masa panen itu takutnya akan diserang oleh hama tikus atau hama burung. Dorik mengaku untuk melaksanakan panen tak sendiri melainkan dibantu oleh 11 oran. Apabila di kerjakan banyak orang nya maka akan cepat selesainya.
BACA JUGA:Banyak Dampak Negatif, Simak 5 Cara Bijak Pelajar Gunakan Media Sosial bagi Pelajar
Padi yang sudah dipotong dari batangnya akan dikumpulkan untuk di lakukan perontokan buahnya.
"Kalau sudah dirontokan itu kita masukan kedalam karung, supaya kita bisa mengetahui jumlah yang kita dapat dari musim panen kali ini. Dan kita juga bisa mengetahui berapa upah yang akan kita berikan pada orang yang membantu kita," jelasnya.
Dorik menyebut kalau biasanya di Desa L Sidoharjo upah buruh tani 7 banding 1.
Contohnya kalau dapat 7 karung, berarti upah yang membantu kita panen itu dapat 1 karung, pemilik mendapat 6 karung. Kita bayar tidak pakai uang tapi dibayar dengan gabah.