BACA JUGA:Wujudkan SDN 85 Lubuklinggau Lebih Berkualitas, ini yang Dilakukan Irmansa
Editor juga menjaga jangan sampai terjadi penghinaan, arti ganda, dan tulisan yang memuakkan (bad taste).
Mahasiswa tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Setelah itu, rombongan tersebut diarahkan menuju ke ruang komputer yang ada di lantai 2 untuk praktek langsung cara mengedit berita.
Disela-sela mahasiswa belajar mengedit berita, Sulis menyampaikan jenis berita ada tiga. Pertama, straight news yang merupakan laporan peristiwa yang ditulis secara singkat, padat, lugas, dan apa adanya. Ditulis dengan gaya memaparkan peristiwa dalam keadaan apa adanya, tanpa ditambah dengan penjelasan, apalagi interpretasi. Contoh berita kebakaran.
Jenis berita kedua, yaitu depth news yang merupakan suatu jenis berita yang dikembangkan dengan pendalaman mengenai hal-hal yang terdapat di bawah suatu permukaan (atau dikupas secara mendalam).
BACA JUGA:Resmi Sandang Gelar Sarjana Pendidikan, ini Keunggulan Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UNPARI
Dan jenis berita ketiga, Feature. Ini salah satu jenis tulisan jurnalistik berisi perpaduan berita dan opini, dengan gaya bercerita (story telling) mengandung unsur menyentuh (human interest) dan bahasa yang indah (sastrawi). Jenis feature ada beragam, mulai dari feature bright, feature profil, feature pengalaman pribadi, feature sejarah, feature perjalanan, feature sidebar, feature human interest, dan feature wawancara.
“Feature biasanya menyajikan sebuah karangan khas, seperti mendeskripsikan suasana untuk menarik perhatian pembaca,” terang Sulis.
Setelah praktik editing berita, mahasiswa menuju lantai 1 untuk melihat ruang redaksi sekaligus memperkenalkan bagian ruangan lainnya.
Kunjungan diakhiri dengan foto bersama Mahasiswa UNPARI, Dosen, dan Pemimpin Redaksi, di halaman Graha Pena Linggau.
BACA JUGA:SDN 75 Lubuklinggau Punya Dua Program Unggulan
“Dengan adanya kegiatan ini, semoga mahasiswa memahami ilmu editing yang telah disampaikan melalui kunjungan ini,” harap H Jamaluddin. (hpd)