LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Sepanjang tahun 2023 hingga 22 Januari 2024, 122 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi.
Rinciannya, Tahun 2023, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lubuklinggau mencatat ada 110 kasus DBD. Sementara 1-22 Januari 2024, ada 12 kasus DBD.
Pj Wali Kota Lubuklinggau H Trisko Defriyansa saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID Senin 22 Januari 2024 mengungkapkan, pihaknya menghimbau masyarakat waspada.
“Kalau ada kasus DBD, kami minta fogging segera dilakukan. Memang kalau belum ada yang terjangkit fogging tak boleh dilakukan. Sebab kalau difogging sebelum ada yang terjangkit, bisa bikin Si Nyamuk makin kebal. Ini menurut sharing saya dengan Kadinkes,” tutur Trisko.
BACA JUGA:6 Perbedaan Mencolok Antara DBD dan Tifus
Ia memastikan, masyarakat jangan ragu berobat ke Puskesmas. Karena Puskesmas sudah siap dengan tanggap DBD.
“Informasi terakhir yang saya dapat, ada 11 penderita DBD per 22 Januari 2024,” tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lubuklinggau Erwin Armeidi melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Lena Agustini SKM,MM mengatakan DBD adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis.
Untuk demam berdarah ringan, maka ia akan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu.
BACA JUGA:Balita Dikabarkan Meninggal karena DBD, Begini Penjelasan Puskesmas
Sementara untuk demam berdarah yang parah, bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian.
“Data DBD di 2023 ada 110 kasus dan untuk kematian tidak ada, di Januari 2024 ada 12 kasus dan tidak ada juga kematian. Untuk Kelurahan yang banyak yakni Kelurahan Batu Urip Taba, Majapahit, Cereme Taba, Nikan Jaya, Marga Mulya, Marga Rahayu, Simpang Periuk, dan Batu Urip,” jelas Lena.
Sementara wilayah tergolong endemic DBD yakni Kecamatan Lubuklinggau Timur 1, Lubuklinggau Timur 2, Kecamatan Lubuklinggau Selatan 2 dan Kecamatan Lubuklinggau Utara 2.
Untuk mencegah DBD musim penghujan, upaya yang dilakukan dengan melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3M plus yakni dengan Menguras tempat penampungan air / bak mandi kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
BACA JUGA:Awal Tahun Ada 5 Kasus DBD Tersebar di Tiga Kecamatan