Bisnis Janur Sintetis di Lubuklinggau Tetap Moncer

Kamis 25 Jan 2024 - 18:04 WIB
Reporter : HIKMAH
Editor : SULIS

Prosesnya cukup singkat karena hanya membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 jam.

Diakuinya, dalam menjalankan bisnis ini hampir tidak pernah menemui kendala besar.

“Untuk kendalanya tidak ada, karena jika ada orang yang mesan seperti mau menikah, ataupun aqiqah langsung kita pasang janurnya,” tandasnya.

Usaha janur Bambang telah dirintis sejak 2010.

BACA JUGA:Polres Lubuk Linggau Dapat Penghargaan dari Ombudsman RI, Bukti Dedikasi Ciptakan Pelayanan Publik Transparan

Di mana pada saat itu ia berstatus masih lajang bersama dengan teman-temannya memiliki ide untuk membuat janur.

Hal ini dilatarbelakangi oleh jiwa seni yang ia dan teman-temannya miliki.

“Sebenarnya ini ide kawan, pertama kali itu kawan yang buka usaha ini, dari waktu masih bujang. Awalnya menggunakan daun kelapa, tapi berhubung perkembangnan zaman, kita mulai mengupgrade dengan menggunakan bahan sintetis atau plastik,” katanya.

Kelebihan hiasan daun kelapa adalah menunjukkan arah pesta, dan enak dipandang.

BACA JUGA:Rasakan Sensasi Sop Khas Jakarta Makano, Begini Cara Membuatnya

Sedangkan kekurangannya adalah mudah rusak atau layu jika terlalu lama dibiarkan di tempat terbuka.

Perlu diketahui, daun kelapa muda berwarna kuning yang disebut janur kuning sering digunakan sebagai hiasan atau simbol dalam upacara adat.

Mengutip buku Tanaman Budaya Dalam Perspektif Adat Jawa dalam Aspek Kajian Filsafat karya Purnomo, makna kelapa kuning dijelaskan secara linguistik.

Kata Jan yang berasal dari Janur memiliki arti jannah.

BACA JUGA:Sepeda Listrik Ofero Bisa Tempuh 80 Km, Cek Spesifikasi dan Harganya

Kata jannah berasal dari bahasa Arab yang berarti ‘surga’, nur berarti ‘cahaya’, dan ning berarti wening yang berarti ‘suci’.

Kategori :