Kehadiran praktisi dari industri inilah yang nantinya akan menghubungkan butir-butir ilmu dan pengetahuan tersebut melalui materi ajar mereka.
Melalui Merdeka Belajar, Kemendikbudristek membuka diri dan menyambut baik niat baik para pengusaha untuk menjadi guru di satuan pendidikan vokasi.
Sebagai sumbangsih besar bagi bangsa Indonesia, Kiki Yuliati berharap, kehadiran para pengusaha dapat membekali para siswa dengan kemampuan untuk belajar dan kemampuan untuk berpikir selain kompetensi dasar yang selama ini diajarkan kepada siswa.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah, mengungkapkan bahwa selama ini Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dan persoalan klasik terkait dengan SDM, rekrutmen, produktivitas, dan sebagainya.
BACA JUGA:SDN 22 Lubuklinggau Tuan Rumah Workshop Kurikulum Merdeka
“Program Pengusaha Mengajar menjadi kontribusi nyata Apindo dalam upaya meningkatkan kualitas SDM yang akan memasuki pasar dunia kerja,” ucap Ida.
Sementara itu, Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani, mengatakan bahwa program Pengusaha Mengajar didesain sebagai sebuah gerakan untuk menyiapkan generasi emas 2045. Program ini juga sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Sebagai sebuah gerakan, program Pengusaha Mengajar didesain untuk menciptakan keselarasan dan kesesuaian antara pendidikan vokasi dengan kebutuhan DUDI, menghasilkan SDM kompeten dan berkualitas dalam meningkatkan produktivitas, dan membuka kesempatan bagi DUDI dalam memperkenalkan perusahaan sebagai sektor pekerjaan yang prospektif di masa depan.
“SMK adalah bagian penting dalam penyiapan SDM berkualitas sebagai modal pembangunan. Apindo memiliki peran untuk menyiapkan itu semua dan kami ingin turut terjun langsung dalam mengawali dukungan untuk mereka memasuki dunia kerja,” kata Shinta.(*)