Gebrakan SMKN 3 Lubuklinggau, Luncurkan Aplikasi Point Tatib Online Siswa

Sabtu 03 Feb 2024 - 06:00 WIB
Reporter : DHAKA R PUTRA
Editor : DHAKA R PUTRA

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Gebrakan SMKN 3 Lubuklinggau dengan melaunching Aplikasi Point Tatib Online Siswa, Jumat 2 Februari 2023.

Aplikasi yang baru dilaunching ini merupakan aplikasi karya siswa SMKN 3 Lubuklinggau bersama guru. 

Aplikasi ini ada berbagai fitur yang tertera di dalamnya,  mulai dari pelanggaran siswa beserta point, fitur point prestasi dan fitur lainnya yang berkaitan point pelajar SMKN 3 Lubuklinggau.

Seperti disampaikan Kepala SMKN 3 Lubuklinggau Suhar Jendro pada Launching Aplikasi Point Tatib Online Siswa di Taman Olahraga Silampari (TOS) Lubuklinggau.

BACA JUGA:Implementasi Kurikulum Merdeka, Bos Perusahaan Ikut Ngajar di Sekolah

Kegitan launching Aplikasi Point Tatib Online Siswa ini, juga dilakukan senam bersama guru beserta para pelajar SMKN 3 Lubuklinggau.

"Dalam aplikasi ini, tertera fitur pelanggaran siswa beserta point-point nya. Dan juga, fitur point prestasi untuk anak-anak yang berhasil meraih prestasi serta aktif dalam kegiatan sekolah,"ungkap Pak Jen.

Lebih lanjut, Jendro menjelaskan adapun point pelanggaran siswa meliputi terlambat masuk, berkelahi, membawa senjata tajam dan beberapa lainnya.

"Jadi, guru piket diberikan satu Tablet yang isinya adalah aplikasi ini. Sehingga, jika ada siswa melakukan pelanggaran, mereka langsung bisa melakukan pengisian, tidak perlu repot-repot lagi untuk menulis karena semuanya sudah tertera di sana," jelasnya.

BACA JUGA:Stunting Pengaruhi Kecerdasan Anak, Kenali 7 Faktor Penyebab

Hadirnya aplikasi ini, juga untuk mengajak anak didiknya agar lebih disiplin dan bertanggung jawab.

Tidak hanya itu ditegaskannya, setiap pelanggaran yang mereka lakukan ada sangsinya. Kalau, poin pelanggaran mencapai angka 100 maka itu sudah warning, artinya tidak bisa melanjutkan sekolah disini.

"Namun semua ada tahapannya, seperti kalau pointnya sudah mencapai 35 ada pemanggilan pertama, point 70 pemanggilan kedua untuk pembina, itu dilakukan agar tidak mencapai point 100,"kata Jendro.

Dikatakan Jendro, lain halnya kalau pelajar tersebut mendapatkan point 100 untuk prestasi atau aktif disekolah.

Kategori :