REMBANG, KORANLINGGAUPOS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu)2024 secara serentak di Indonesia pada Rabu, 14 Februari 2024.
Masyarakat akan memilih calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres), serta calon anggota legislatif Caleg).
Maka pilihlah Capres-Cawapres dan Caleg dengan akal dan hati nurani.
Hali itu disampaiakan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Mustofa Bisri.
"Memilih pemimpin itu harus dengan akal dan nurani," tutur KH Ahmad Mustofa Bisri yang populer disapa Gus Mus di Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Senin 12 Februari 2023.
Menurut Gus Mus, semua calon yang ada mesti dipertimbangkan, karena masing-masing sudah punya rekam jejak yang bisa dipelajari dan bi kita tentukan sendiri pilihan kita.
"Kalau tidak bisa memilih yang terbaik, pilih yang tidak begitu buruk dari yang buruk-buruk," ucap Gus Mus.
Lalu dilanjutkannya, tanya kepada hati nurani, mana pilihan saya? dan akan saya pilih.
Gus Mus yang merupakan Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, mengatakan kalau pemilih memilih dengan melihat rekam jejak dan sesuai hati nurani, maka tidak peduli nanti yang menang siapa.
Tetapi, ia melanjutkan, jikalau pemilih memilihnya dengan emosi, maka nanti sesudah pemilihan, pemilih masih emosi.
Kiai sepuh Nahdlatul Ulama di akun media sosialnya ini juga berpesan agar dalam memilih tidak hanya ikut-ikutan, karena yang diikuti itu jangan-jangan dia juga pengikut.
"Dan ingat, kalau pilihan seperti pilihan presiden, itu lima tahun sekali. Kalau kamu salah milih, toh nanti masih ada lima tahun lagi, bisa mikir lagi," katanya seraya terkekeh.
"Jangan dianggap seperti pemilihan setelah yaumil qiyamah, anggap enteng aja," imbuhnya.
Dengan memilih dengan cara seperti itu, lanjutnya, maka menang kalah pun dia tidak akan menimbulkan persoalan yang macam-macam.
"Tapi kalau pemilihnya ada rasa gela (kecewa) segala macam, ingatlah bahwa nanti masih ada, lima tahun lagi masih ada pemilihan lagi. Kalau sekarang ndak menang, coba nanti lima tahun lagi, pilih lagi, barangkali menang. Atau nyalon lagi," pungkasnya. (*)