Terbentuknya benjolan pada ban motor juga dapat terjadi pada saat motor melewati jalan yang tidak rata.
Hal ini ketika motor secara tidak sengaja melintasi jalan yang tidak rata dan menghantam permukaan jalan yang keras, bisa menyebabkan terbentuknya benjolan pada ban motor.
Karana itu pada saat ban motor menghantam jalan yang tidak rata dengan kecepatan tinggi, benang pada ban motor bisa saja terputus.
Tak hanya itu, hantaman yang keras tersebut juga dapat berpotensi merusak atau membuat pelek ban menjadi rusak atau bengkok.
BACA JUGA:8 Sepeda Motor Paling Irit BBM, Cocok Buat Kalian yang Sering Bepergian Jauh
Untuk itu sangat penting menghindari jalan yang tidak rata dan mempertahankan kecepatan sesuai standar agar ban motor tetap dalam kondisi yang baik dan tidak mengalami kerusakan.
3. Hard braking atau pengereman kuat secara mendadak
Pengereman yang kuat secara mendadak atau yang dikenal sebagai hard braking, juga dapat menyebabkan terbentuknya benjolan pada ban motor, terutama lagi jika pengereman ini dilakukan pada ban depan motor.
Saat melakukan hard braking, ban depan akan menerima beban yang lebih besar dibandingkan ban belakang motor.
BACA JUGA:Pemilik Motor Matic Wajib Tahu, Inilah 5 Ciri-Ciri Oli Gardan Sudah Habis
Untuk itu pada saat kendaraan dengan laju yang berkecepatan tinggi, pengereman kuat secara mendadak akan membuat ban berhenti hanya di satu titik untuk dalam waktu yang lama.
Kondisi ini dapat membuat beban yang diterima oleh ban menjadi terlalu tinggi dan berpotensi menyebabkan ban motor menjadi benjol hingga pecah
4. Masa pakai yang sudah terlalu lama
Benjolan yang ada pada ban motor juga dapat disebabkan oleh masa pakai yang sudah terlalu lama.
BACA JUGA:5 Tips Merawat Body Motor Agar Tidak Mudah Pudar dan Tetap Kinclong
Ban motor mempunyai usia pakai maksimal sekitar 2 tahun atau sekitar 10-12 ribu km.