LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Hai Bund. Lagi hamil ya?
Oke, salah satu fase yang paling ditunggu-tunggu ibu hamil adalah bertemu dengan Si Buah Hati yang menggemaskan. Fase ini adalah momen melahirkan.
Bagi Bunda yang terpaksa harus Caesar, biasanya akan mencari banyak-banyak informasi dan referensi seputar operasi caesar.
Salah satunya, ERACS. ERACS merupakan singkatan dari Enhanced Recovery After Caesarean Surgery. Di Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumsel, salah satu rumah sakit yang melayani Operasi Caesar ERACS yakni RS AR Bunda Lubuklinggau.
BACA JUGA:Apgar Score Bantu Tenaga Medis Menilai Kondisi Kesehatan Bayi Baru lahir
ERACS digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan pasien bedah rawat jalan. Metode tersebut berguna untuk meningkatkan kontrol nyeri dan mengurangi mual dan muntah pasca operasi adalah area awal konsentrasi.
Dengan begitu, pasien yang telah menjalani operasi bedah tidak perlu perawatan di rumah sakit lebih lama. Metode tersebut diterapkan untuk wanita yang melahirkan melalui operasi caesar pada tahun 2018.
Hal tersebut bertujuan agar ibu yang baru saja melahirkan bisa cepat pulih dan dapat berfokus untuk merawat bayi.
Pada metode ERACS, pemeriksaan sebelum oeprasi bisa dilakukan sat usia kehamilan mencapai 10 hingga 20 minggu untuk operasi caesar yang telah dijadwalkan.
BACA JUGA:Seorang Ibu Terpaksa Melahirkan di Dalam Mobilo Viral
Sebelum operasi, pasien harus menjalani skrining kesehatan untuk mengetahui apakah terdapat penyakit komorbid atau kekurangan zat besi.
ERACS merupakan protokol baru pada metode persalinan operasi caesar, yang bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan dengan mengoptimalkan kesehatan ibu sebelum, selama, dan setelah menjalani persalinan caesar.
Lalu, apa perbedaan Metode ERACS dengan Operasi Caesar Konvensional?
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada beberapa perbedaan metode persalinan ERACS dengan operasi caesar konvensional.
BACA JUGA:Tips Merawat Bayi Baru Lahir ala dr Indra Tarigan, Sp.OG