LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Suasana pagi hari di Pasar Inpres, Kelurahan Pasar Permiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat 2, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan tampak berbeda dari biasanya dikarenakan hujan gerimis.
Sepanjang pasar tampak pengunjung sedang berteduh, namun masih ramai pembeli ada yang masih memakai seragam kerja, ada pula yang masih memakai baju rumah.
Para pedagang terlihat menjajakan dagangannya, antara lain ikan, daging ayam, sayur-sayuran, begitu pula di area bumbu dapur.
Aneka bumbu dapur kemasan kasar dan giling.-Foto : Hikmah-Linggau Pos
Salah satu pedagang bumbu dapur, emi menyampaikan, ia menjual bermacam-macam bumbu dapur seperti, lengkuas, jahe, kunyit, serai, jahe, laos, kapulaga, cengkeh, dan masih banyak lagi.
BACA JUGA:Inilah 14 Rahasia Resep Bumbu Sate Maranggi yang Lezat dan Autentik
Emi mengatakan, usai pemilu harga bumbu dapur belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Hingga lima hari setelah pencoblosan, beberapa jenis bambu dapur mengalami kenaikan harga yang meroket.
“Saat ini yang mahal itu kunyit, harganya dari Rp 5 ribu per kg jadi Rp 15 ribu per kg,” ujar emi saat ditanya KORANLINGGAUPOS.ID.
Menurut emi, naiknya harga kunyit dikarenakan petani kunyit yang dari luar lubuklinggau sudah jarang ke lubuklinggau.
BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu, Inilah 7 Cara Alami Mengusir Tikus Dengan Bumbu Dapur
Ia terpaksa menaikkan harga jual bumbu dapur karena menyesuaikan dengan kenaikan harga dari produsen.
“Petani sudah jarang ke kota bawa barang, jadi kunyit mahal,” ungkapnya.
Hal tersebut sontak membuat emi mengeluhkan kenaikan harga yang sangat tinggi.
Sejumlah bumbu pelengkap dapur tetap dibeli karena seallu dipakai untuk mempengaruhi rasa masakan.