Umumnya penyandang disabilitas yang ikut antara lain penyandang disabilitas tunarungu atau seseorang yang mempunyai gangguan pada pendengarannya sehingga tidak dapat mendengar bunyi dengan sempurna dan tunadaksa atau seseorang memiliki anggota tubuh tidak sempurna.
Lalu diikujti tuna wicara gangguan atau hambatan yang dialami oleh anak sehingga sulit melakukan komunikasi secara verbal yang dimengerti oleh lawan bicaranya. Kesulitan tersebut bisa berupa gangguan dari suara, artikulasi dari bunyi bicara, hingga kelancaran berbicara.
Ia juga mengungkapkan hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi ia dan tim panitia dikarenakan minimnya Juru Bahasa isyarat (JBI), sehingga proses belajar harus dilakukan secara berkelompok.
Setiap kelompoknya terdiri dari 4 orang dan ada yang 3 orang dan di bagi menjadi 5 kelompok dan tim panitia yang bertugas membagi kelompok tersebut sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.
BACA JUGA:Beasiswa Dana Abadi Pesantern Non Gelar, Pelatihan Pengembangan Wawasan ke Jerman
Retno berharap acara ini nantinya PKBM Barokah Lubuklinggau bisa menjadi mitra dan menjadi penghubung BAZNAS RI untuk memberikan hak pendidikan kesetaraan bagi penyandang disabilitas di Kota Lubuklinggau.
Selain itu juga nantinya dengan diadakan acara ini mampu menjembatani teman disabilitas di Kota Lubuklinggau untuk berkenalan dengan stakeholder daerah, serta memberikan pelatihan keterampilan yang dapat dikembangkan untuk wawasan kewirausahaan penyandang disabilitas khususnya di Kota Lubuklinggau.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada para pendukung acara ini antara lain BAZNAS Kota Lubuklinggau, National Paralympic Committe (NPCI) Kota Lubuklinggau, M'Ecotik, Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya Kota Lubuklinggau, dan juga Karyatama.
Sementara itu Drs. H. Syamsul Anwar perwakilan BAZNAS Kota Lubuklinggau menyampaikan bahwa BAZNAS ini berfungsi untuk mengumpulkan Zakat, Infaq dan Shodaqoh yang disiapkan untuk para mustahik atau orang orang yang berhak menerimanya. Dalam rangka mensejahterakan masyarakat atau umat.
BACA JUGA:7 Manfaatkan ChatGPT AI Bagi Guru, Bisa Jadi Teman dalam Pengajaran dan Pembelajaran
BAZNAS tidak bisa kerja sendiri sehingga kami terbuka untuk membuat kerjasama, dan sekarang kami sedang bekerja sama dengan PKBM Barokah Lubuklinggau untuk membuat pelatihan khusus untuk disabilitas yang ada di Kota Lubuklinggau.
Ia juga berharap untuk kedepannya Kota Lubuklinggau bisa menjadi Kota yang lebih sejahtera.
Sementara itu Maria Kurniawaty, A.Md Owner dari M'Ecotik menyampaikan Ecoprint ini adalah teknik mencetak daun diatas kain, kulit ataupun kertas yang menggunakan bahan bahan alami dan ramah lingkungan.
“Jadi produk Ecoprint saya M'Ecotik yang mengangkat nilai seni budaya lokal dan bahan semuanya itu pewarnaan alam dan tumbuh tumbuhan yang ada di sekitar kita,” ungkapnya. (*)