KORANLINGGAUPOS.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menduku seruan boik0t kurma Israel yang digaungkan baru-baru ini oleh komunitas pencinta Masjid Al Aqsa.
Boikot melalui tagar #CheckTheLabel, Friends of Al-Aqsa (FOA) menyerukan seluruh muslim terlebih dahulu memeriksa label terlebih dahulu sebelum membeli kurma.
Seruan itu, menyerukan agar muslim tidak membeli kurma yang diproduksi Negara Israel, apa lagi untuk berbuka puasa pada Ramadan 2024.
Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri MUI, KH Bunya Saptomo mengatakan mendukung seruan boikot produk kurma Israel.
BACA JUGA:Bikin Wow Berbuka dan Sahur Bersama Kurma, 7 Keajaiban Mendominasi akan Kamu Alami Selama Ramadan
Ia menegaskan MUI jelas akan mendukung seruan boikot kurma yang diproduksi Israel.
FOA menyampaikan Israel salah satu produsen Kurma Medjoul terbesar di dunia, sekitar50 persen kurma Israel diekspor ke Eropa. Kurma ini kemudian dijual di supermarket besar serta toko-toko lokal di seluruh benua.
Kendati demikian Bunyan menyapaiakn Inggris pada 2020 Inggris mengimpor lebih dari 3.000 ton kurma dari Israel, senilai sekitar 7,5 juta pound (8,9 juta dolar Amerika).
Tentunya nanti ditambahkannya, akan menanyakan hal ini dengan kementerian Perdagangan.
BACA JUGA:5 Manfaat Sari Kurma Untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Ampuh Mencegah Terjadinya Infeksi Pada kehamilan
Selain itu juga dari American Muslims for Palestine (AMP) juga menyampaikan ciri-ciri kurma yang harus diwaspadai oleh masyarakat.
Mereka mengimbau umat muslim tidak membeli produk kurma yang memiliki label Israel, Tepi Barat (West Bank), Lembah Jordan (Jordan Valley), serta jika tidak disebutkan asal usulnya.
"Pada bulan Ramadan ini dan seterusnya, boikot kurma Israel yang banyak di antaranya ditanam dan dikemas di permukiman ilegal Israel di Lembah Yordan, Tepi Barat Palestina," tulis AMP di situs resminya.
Itulah beberapa ciri-ciri kurma Israel yang harus dihindari saat berbelanja.
BACA JUGA:Kurma Alfatih, Tempatnya Belanja Kurma Berkualitas di Lubuklinggau