JAKARTA, KORANLINGGAUPOS.ID - Status penyebaran Covid 19 telah menjadi endemi saat ini, tapi tetaplah berisiko bagi mereka yang rentan.
Maka dari itu, para peneliti yang bertujuan mengidentifikasi obat anti virus baru, terutama dari sumber hayati dari Indonesia.
Pasalnya sumber hayati di Indonesia bisa dimanfaatkan dalam mengantisipasi atau obat Covid 19.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Rekayasa Genetika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Is Helianti mengungkap daun jamblang memiliki khasiat sebagai kandidat obat anticovid.
BACA JUGA:Jadi Obat Herbal, 7 Kandungan Biji Mahoni Berguna untuk Kesuburan dan Berbagai Kesehetaan
Is Helianti mengatakan pihaknya saat ini fokus riset rekayasa protein enzim yang dapat dimanfaatkan dalam proses industri hijau.
Ini juga termasuk dalam proses penemuan obat anti covid dalam penelitian pihak BRIN.
"Highlight riset ini adalah pengembangan protease SarsCov2 melalui tahap kloning dan ekspresi gen," ujar Is Helianti dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
"Produksi dua jenis protease, yakni 3CL protease dan PL protease yang dimiliki virus SarsCov2 hasil teknologi DNA rekombinan dengan memakai sumber daya domestik belum pernah dilakukan," sambungnya.
BACA JUGA:10 Obat Alami yang Ampuh Mengatasi Penderita Cacingan
Dalam ringkasan hasil risetnya, diimpulkan 3CL Protease dari SarsCov2 dapat diekspresikan pada galur bakteri E.coli via pendekatan DNA sintesis, dengan sebagian besar produk gen adalah protein soluble. Produksi, purifikasi, dan karakterisasi 3CL Pro rekombinan telah dilakukan.
Dengan menggunakan 3CL Pro ini sebagai protein target, didapatkan data bahwa ekstrak daun jamblang berpotensi tinggi sebagai kandidat obat anticovid," jelasnya.
Enzim 3CL Pro ini juga digunakan sebagai protein target dalam proses skrining senyawa aktif anticovid dari 1000 isolat bakteri Actinomycetes asal Indonesia, di mana didapatkan enam isolat potensial mengandung senyawa aktif anticovid," lanjutnya.
Sementara itu, PL Protease dari SarsCov2 dapat diekspresikan dengan baik di bakteri E.coli setelah melalui optimasi kodon dan fusi dengan Maltose binding protein.
BACA JUGA:5 Pengobatan Tradisional Ala Suku Dayak, Ampuh Lawan Berbagai Penyakit Dengan Sentuhan Magis