LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Tadarus Alquran merupakan kegiatan yang lebih dari sekedar membaca Alquran. Kegiatan yang dilakukan selama bulan Ramadhan mempunyai makna belajar, mengkaji, meneliti sehingga dapat mengambil manfaat dari apa yang dibaca.
Kegiatan tadarus Alquran semakin digemari saat memasuki Ramadhan.
Pada praktik umum di masyarakat Indonesia, sebagian besar masyarakat melakukan tadarus Al-Quran dengan membaca secara bergiliran, kekurangannya adalah terkadang kegiatan tersebut berlangsung tanpa bantuan dari ahli membaca di bidang Al-Quran yang dapat memberikan koreksi ketika ada kesalahan membaca atau belajar makna dari ayat-ayat Al-Quran yang dibaca, sehingga makna dari bacaan Alquran itu sendiri tidak tercapai dengan baik.
Alasan populer mengapa tadarus Al-Quran dilakukan bersama-sama adalah agar ada koreksi ketika kesalahan membaca, ada juga yang berpandangan bahwa tadarus Al-Quran dilakukan bersama-sama dapat membantu cepat membaca Al-Quran hingga beberapa kali, namun sekali lagi lebih baik jika dilakukan bersama-sama dengan ahli yang membaca Al-Quran. dapat mengkonfirmasi pembacaan.
BACA JUGA:Pengajian Rutin Rumah Dinas Ketua DPRD Lubuklinggau Targetkan Khatam Al-quran
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Alquran bahwa hamba-hambanya harus membaca Al-Quran dengan baik dan tajam. “Dan membaca Al-Quran dengan tartil” (QS. Al-Muzammil: 4)
Tartil sendiri, sebagaimana dijelaskan oleh Abu Ishaq, adalah jangan dilakukan secara terburu-buru jika ingin mendapatkan bacaan yang jelas, bacaan yang jelas hanya dapat dilakukan jika menyebutkan semua huruf dan memenuhi makhroj huruf dengan benar (Lisan al-Arab, 11/265).
Selanjutnya tartil dalam membaca Al-Quran adalah untuk memenuhi makna tadarus seperti nilai pembelajaran, khalifah Islam keempat Ali bin Abi Thalib menjelaskan pengertian tartil, “Membaca surat dengan mengetahui tempat singgahnya." (Syarh Mandhumah Al-Jazariyah, halaman 13)
Jadi ada baiknya jika ingin mendapatkan manfaat maksimal dari tadarus Alquran, dengan mengikuti tahsin Al-Quran terlebih dahulu. Tahsin sendiri merupakan suatu metode pembelajaran yang berasal dari akar kata hassana-yuhassinu-tahsiinan yang mempunyai arti sama dengan jawwada-yujawwidu-tajwidan yang berarti memperbagus dan memperindah. Sedangkan menurut istilahnya adalah memperbaiki bacaan Al-Quran agar sesuai dengan teladan Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA:Wisuda Tahfidz Alquran SMPIT Mutiara Cendekia Lubuklinggau, Peserta Terbaik Dapat Hadiah Umroh
Bagaimana seseorang hendak lebih dalam meneliti, menelaah, mengkaji seperti makna tadarus itu sendiri jika dari segi bacaan saja masih kerap salah, bukannya menambah pahala dari bacaan, namun bisa menimbulkan dosa apalagi tidak dimbangi upaya memperbaiki bacaan. Demikian kesalahan membaca Al-Quran bisa menyebabkan perubahan makna.
Anggota Lembaga Kesehatan (LK) Nahdlatul Ulama (PBNU), dr Abdul Aziz, dalam video berjudul Hikmah Tadarus Alquran dan Kesehatan di Channel YouTube TVNU menjelaskan, jika seseorang membaca tadarus Alquran dengan tartil, pelan-pelan, huruf makharijul dan panjang-panjang (benar), maka sangat bermanfaat bagi kesehatan. Dimana suara seseorang saat membaca Al-Quran akan merangsang seluruh sel dalam tubuh untuk aktif dengan baik.
Sementara seorang peneliti dari Jepang, dr Masaru Emoto menyatakan, bahwa ucapan, pikiran, doa, perkataan dan tulisan yang baik akan direspon melalui udara. Udara akan merespon dengan baik terhadap rangsangan yang ada disekitarnya.
Maka dari itu, tadarus Al-Quran di bulan Ramadhan merupakan saat untuk mengaplikasikan segala ilmu yang telah dipelajari, mengevaluasi dan memahami selama mengikuti tahsin.
BACA JUGA:5 Metode Mudah Menghafal Alquran